Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
mewaspadai warga negara Indonesia yang dipulangkan dari luar negeri ke
Tanah Air, terutama TKI ilegal dari Malaysia, untuk mengantisipasi
kemungkinan keterlibatan mereka dalam jaringan terorisme dan masuk ke
Indonesia lewat jalur TKI yang kembali ke negerinya.
"Ini
dilakukan karena kami menduga sebagian dari WNI itu merupakan anggota
jaringan terorisme yang sengaja memanfaatkan jalur TKI ilegal untuk
kembali ke Indonesia dan nantinya membuat teror di sini," kata Kepala
BNPT Saud Usman Nasution di Jakarta, Jumat.
Saud menyatakan semua
lini harus waspada, terutama pintu keluar masuk perbatasan karena
selama ini wilayah perbatasan sering disepelekan dalam upaya mencegah
terorisme sehingga sering kecolongan dan dijadikan langganan keluar
masuk pelaku terorisme.
"Ini tidak boleh terjadi. Makanya
sekarang pengawasan di daerah perbatasan dan pintu masuk di bandara,
pelabuhan, dan terminal, diperketat," kata dia.
BNPT juga tengah
menyelesaikan prosedur operasi standar pengawasan daerah perbatasan
menyusul deportasi besar-besaran WNI dari Malaysia.
Upaya lain
adalah membentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di setiap
provinsi yang saat ini sudah terbentuk 32 FKPT, tinggal Provinsi Papua
dan Papua Barat.
FKPT Kalimantan Utara adalah FKPT terakhir yang dibentuk BNPT 2 Desember lalu di ibu kota provinsi ini, Tanjung Selor.
"Pembentukan FKPT ini untuk memantau sekecil mungkin situasi dan kondisi terkait ancaman terorisme di daerah," kata Saud.
Ia
mengatakan, teror bersenjata ISIS di sejumlah negara membuat Indonesia
wajib membuat langkah antisipasi dari kemungkinan buruk aksi teror
serupa.
"Intinya, kita tidak boleh menyepelekan sekecil dan seremeh apa pun ancaman teroris," kata dia.
BNPT waspadai teroris manfaatkan jalur TKI ilegal
Jumat, 4 Desember 2015 22:18 WIB