Kepala Seksi Kesehatan Hewan Disnakkeswan Gorontalo Utara, Drh Lely Umi Wakhidah, di Gorontalo, Selasa, mengatakan, layanan tersebut berlangsung di seluruh wilayah menjangkau 11 kecamatan di daerah itu.
"Kita sudah berhasil melakukan pelayanan di 3 kecamatan. Dan akan terus dilakukan hingga rampung di 11 kecamatan untuk layanan kesehatan dan pengobatan ternak khususnya sapi secara gratis," katanya.
Layanan tersebut juga sebagai bentuk kewaspadaan terhadap penularan PMK pada hewan ternak baik untuk ternak yang dikandangkan maupun persiapan khusus penyembelihan jelang hari raya Idul Qurban.
Hingga saat ini kata dia, penyakit yang umumnya ditemukan pada hewan ternak khususnya sapi di daerah itu, yaitu cacingan.
Serta kurangnya perhatian peternak terhadap siklus birahi ternak berakibat pada banyak sapi yang terlambat dikawinkan.
Persoalan lain yang ditemukan adalah, tingginya kasus gigitan anjing. Serta minim kerja sama pihak tertentu sehingga masyarakat tidak mengetahui adanya pelayanan kesehatan hewan secara gratis.
"Kami menemukan kondisi tersebut saat turun lapangan. Banyak peternak mengeluh terkait minim informasi terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan gratis pada hewan ternak," katanya.
Meski pada beberapa desa banyak peternak yang juga proaktif mendatangi petugas bahkan mereka didampingi aparat.
"Kita memastikan layanan kesehatan dan pengobatan gratis untuk hewan ternak ini dilakukan intensif setiap tahun. Khususnya dalam upaya mewaspadai penularan PMK," katanya.
Hingga saat ini pula kata Lely, pihaknya belum menemukan kasus PMK pada ternak sapi maupun kambing di daerah itu.
"Kita akan terus memastikan keamanan pangan asal hewan di daerah ini melalui layanan kesehatan dan pengobatan hewan secara langsung di desa-desa khususnya menghadapi hari raya Idul Qurban tahun 2022 ini," imbuhnya.***
