Pembangunan gedung rawat inap RSUD milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo tersebut pada tahun 2024 mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp25,9 miliar.
"Butuh Rp50 miliar lagi yang harus diupayakan tahun ini atau tahun depan, biar gedung ini cepat selesai. Karena kalau ditunggu lama, biasanya malah tidak jadi," kata Menkes Budi Gunadi.
Gedung Bumi Gorontalo Sehat itu terdiri dari lima lantai yang diberi nama Menara Bumi Gorontalo Sehat (BGS) dengan rancangan desain ornamen lokal Gorontalo berupa motif sulaman Karawo.
Pada lantai satu Menara BGS fungsi utamanya untuk ruang rawat inap berjumlah empat ruangan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan kapasitas 20 tempat tidur. Dilengkapi pula dengan berbagai fasilitas seperti ruang farmasi, laboratorium, mushala, serta ruang laktasi dan literasi.
Lantai dua hingga empat memiliki fungsi utama untuk ruang rawat inap PBI sebanyak delapan ruangan dengan 48 tempat tidur, serta untuk non-PBI tiga ruangan dengan kapasitas 12 tempat tidur. Dilengkapi fasilitas berupa ruangan perawat dan dokter, ruangan tindakan dan isolasi, serta ruangan konsultasi dan diskusi.
Lantai lima untuk ruang rawat inap VIP sebanyak 12 tempat tidur dan VVIP enam tempat tidur. Juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas penunjang medis.
Pencanangan pembangunan gedung itu turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah ((Sekda) Provinsi Gorontalo Sofian Ibrahim, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, serta Direktur RSUD Ainun dr Fitriyanto Rajak. Pembangunan gedung rawat inap akan berlangsung selama 225 hari kalender.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkes harap gedung rawat inap RSUD Ainun Habibie cepat selesai