Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI)
berharap pemerintah menciptakan iklim kondusif pada 2016 terhadap
perpolitikan dan partai-partai politik.
"Selain itu, pemerintah juga harus berposisi netral dan memediasi
dengan arif dan bijaksana setiap persoalan berdasarkan fakta-fakta hukum
yang ada," kata Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie dalam Konferensi Pers
"Refleksi Akhir Tahun ICMI" di Jakarta, Rabu.
Jimly menjelaskan bahwa kasus PT Pelindo dan PT Freeport Indonesia
yang berkaitan dengan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) ada kesan
dipolitisasi.
"Kami sarankan pada 2016 sungguh-sungguh dapat diselesaikan dengan bijaksana berlandaskan hukum," katanya.
Ia menilai, suasana politik pada 2015 cukup stabil sehingga praktis pemerintahan dapat berjalan tanpa gangguan berarti.
"Tadinya, ada arus yang cukup deras dalam legislatif dengan adanya
dua koalisi, yaitu KMP sebagai oposisi dan KIH yang mendukung
pemerintah, tetapi semua akhirnya menjadi tenang," katanya, menanggapi
adanya Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Mantan
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyatakan, pada akhir tahun telah
berlangsung Pilkada Serentak 2015 dan relatif berjalan tanpa gangguan
berarti.
"Namun, masih terdapat biaya politik yang terlalu mahal sehingga
mengakibatkan politik uang dan percukongan semakin marak," demikian
Jimly.
ICMI harapkan iklim politik 2016 kondusif
Rabu, 30 Desember 2015 17:10 WIB