Jakarta (ANTARA) - Setelah mendapatkan bonus senilai Rp1 miliar dari Presiden Joko Widodo dan Rp1,385 miliar dari PSSI setelah menjuarai Piala AFF U-16 2022, tim nasional U-16 Indonesia kembali menerima hadiah Rp1 miliar untuk alasan serupa, kali ini dari bank BUMN BRI.
Dikutip dari laman PSSI di Jakarta, Sabtu, bonus tersebut diberikan langsung oleh Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Sabtu.
"Semoga timnas U-16 Indonesia terus berprestasi dan konsisten. Kami berharap mereka akan menjadi generasi penerus timnas Indonesia yang kuat nantinya," kata Sunarso.
Timnas U-16 menerima apresiasi tersebut melalui pelatih Bima Sakti dan sang kapten Muhammad Iqbal Gwijangge.
Beberapa petinggi PSSI seperti Wakil Sekretaris Jenderal Maaike Ira Puspita, Direktur Teknik Indra Sjafri, Manajer Timnas U-16 Endri Erawan dan Kepala Tim Medis Syarif Alwi.
Pelatih timnas U-16 Indonesia Bima Sakti pun mengucapkan terima kasih kepada BRI atas bonus tersebut.
Bima berjanji akan terus mengawal para pemainnya agar tetap mempertahankan performa mereka.
"Saat ini pemain sudah kembali ke klub atau daerah masing-masing. Kami akan memonitor perkembangan mereka dan diharapkan, saat berkumpul kembali, tidak ada masalah dengan kondisi mereka," tutur pria berusia 46 tahun itu.
Timnas U-16 Indonesia berhasil menjadi kampiun Piala AFF U-16 2022 setelah menundukkan Vietnam dengan skor 1-0 pada laga final di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (12/8). Itu adalah gelar kedua Indonesia di turnamen tersebut setelah tahun 2018.
Prestasi tersebut membuat timnas U-16 Indonesia bergelimang pujian. Mereka pun mendapatkan gelontoran bonus dari berbagai pihak yang jumlahnya bisa mencapai lebih dari Rp3 miliar.
Berikutnya, skuad berjuluk Garuda Asia kini ditunggu turnamen berikutnya yakni Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 pada 1-9 Oktober 2022 yang digelar di Indonesia.
Di kualifikasi itu, Indonesia berada di Grup B bersama Malaysia, Uni Emirat Arab, Palestina dan Guam.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Timnas U-16 kembali terima hadiah miliaran rupiah