New York (ANTARA GORONTALO) - Harga minyak dunia jatuh ke tingkat terendah
baru pada Jumat (Sabtu pagi WIB), dan menyeret turun pasar saham ketika
para investor bersiapkan untuk menghadapi peningkatan ekspor Iran ke
pasar yang sangat kelebihan pasokan.
Mengakhiri kerugian tajam dalam satu minggu, harga-harga untuk
ancuan global utama turun. Minyak mentah Brent North Sea turun tujuh
persen di London dan West Texas Intermediate (WTI) di New York
kehilangan sekitar enam persen pada Jumat.
Itu membawa kerugian menjadi lebih dari 21 persen sejak awal tahun, salah satu penurunan tertajam dalam beberapa tahun.
Para pedagang masih bingung untuk mematok batas bawah harga minyak
dunia, setelah kehancuran pasar dimulai 18 bulan yang lalu, menyapu
lebih dari 70 persen dari harga minyak mentah.
Di perdagangan London, kontrak Brent untuk pengiriman Maret ditutup
pada 28,94 dolar AS per barel pada Jumat, kehilangan 2,09 dolar AS dari
Kamis ke tingkat terendah sejak Februari 2004.
Harga New York untuk minyak mentah WTI atau light sweet untuk
pengiriman Februari mencapai 29,13 dolar AS per barel sebelum berbalik
naik menjadi berakhir di 29,42 dolar AS per barel, turun 1,78 dolar AS.
Percepatan kerugian minggu ini datang di balik pelambatan ekonomi
Tiongkok, pengimpor minyak utama, dan harapan bahwa Iran akan segera
mulai mengekspor sejumlah besar minyak mentah ketika sanksi nuklirnya
dihapus, kemungkinan awal minggu depan dan mungkin pada Minggu.
"Itu akan menempatkan 500.000 barel per hari lebih banyak di pasar,"
kata James Williams dari WTRG Economics, seperti dikutip AFP.
"Segera India atau salah satu di Eropa akan membeli minyak itu," mengurangi pasar-pasar eksportir lain, katanya.
"Dan tidak ada indikasi Saudi akan mengurangi produksi mereka."
Analis Capital Economics Caroline Bain mengatakan pada Jumat bahwa
data ekonomi AS yang mengecewakan juga menambah tekanan jual.
"Data industri dan ritel yang lemah, yang diterbitkan hari ini,
lebih lanjut membebani harga. Sejauh ini pencetak kerugian terbesar
adalah harga minyak, yang juga menghadapi prospek lonjakan pasokan jika
sanksi-sanksi Barat terhadap Iran dicabut akhir pekan ini," katanya.
Berlanjutnya penurunan harga, menurut sejumlah analis, akan
mendekati harga 20 dolar AS, dan telah mendorong gejolak di para
eksportir karena pendapatan mereka jatuh.
Menteri sumber daya minyak bumi Nigeria Emmanuel Ibe Kachikwu minggu
ini menyatakan bahwa ia mengharapkan pertemuan luar biasa kartel minyak
OPEC pada "awal Maret" untuk membahas kejatuhan harga minyak mentah.
Tetapi Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC Markets di
Sydney, mengatakan harga mungkin telah mencapai atau mendekati akhir
spiral mereka.
"Jika kita tidak di posisi terendah, kami sangat dekat dengan posisi terendah untuk minyak," katanya.
Harga minyak dunia jatuh jelang kembalinya Iran ke pasar
Sabtu, 16 Januari 2016 8:56 WIB