Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha
Nasir mengatakan pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di
Brasilia terus memantau perkembangan virus Zika di Brasil.
"Kita memantau dari dekat perkembangannya dan hingga saat ini belum
ada laporan WNI kita yang menjadi korban," kata Arrmanatha Nasir di
kantor Kemlu di Pejambon, Jakarta, Kamis.
Menurut jubir Kemlu, hingga kini pemerintah juga belum mengeluarkan
imbauan apapun terkait perjalanan ke luar negeri, terutama ke Brasil
dan negara-negara Amerika Selatan lainnya.
"Laporan dari KBRI nantinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan langkah selanjutnya," kata dia.
Virus Zika dikaitkan dengan kerusakan otak ribuan bayi di Brasil.
Belum ada vaksin ataupun pengobatan untuk Zika, yang masih merupakan
"kerabat dekat" penyakit demam berdarah dan chikungunya yang menimbulkan
demam serta ruam kulit.
Pada Senin, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa virus
itu akan menyebar ke semua negara di seluruh Amerika kecuali Kanada dan
Chile.
Dalam laporan WHO disebutkan bahwa penyakit tersebut menyebar
dengan cepat hingga ke 21 negara dan wilayah di kawasan itu sejak Mei
2015 karena rendahnya kekebalan tubuh di antara warga terhadap gigitan
nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus Zika.
Kementerian Kesehatan Brasil pada November 2015 memastikan virus
Zika menyebabkan cacat janin, yang dikenal dengan mikrosefali, yakni
bayi dilahirkan dengan ukuran otak lebih kecil.
Brasil melaporkan 3.893 kejadian diduga mikrosefali, kata WHO, pada
Jumat, dengan 30 kali lebih dari yang dilaporkan setiap tahun sejak
2010.
Pemerintah Indonesia pantau perkembangan virus Zika di Brasil
Kamis, 28 Januari 2016 16:15 WIB