Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, menjelang akhir pekan, menguat didukung penurunan dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah dengan imbal hasil obligasi AS 10 tahun turun ke level terendah sejak awal Oktober 2022.
Rupiah pagi ini menguat 19 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp15.646 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.665 per dolar AS.
"Dolar AS melemah sejak risalah pertemuan Bank Sentral AS, The Fed pada Rabu malam (23/11)," kata Analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.
Fed memberi sinyal akan menaikkan suku bunga pada tingkat yang lebih rendah ke depannya. Sikap yang dovish ini menekan mata uang Negeri Paman Sam.
Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah risalah pertemuan terbaru Fed mendorong sentimen risiko dan membatasi daya tarik greenback di tengah perdagangan lesu karena libur Thanksgiving di AS.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,24 persen menjadi 105,8180.
Pernyataan dalam risalah Fed memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan berikutnya di pertengahan Desember, daripada kenaikan 75 basis poin yang disampaikan pada masing-masing dari empat pertemuan terakhirnya.
Pada Kamis (24/11), rupiah ditutup menguat 22 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp15.665 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.687 per dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah Jumat dibuka menguat didukung penurunan dolar AS
Kurs rupiah Jumat dibuka menguat 19 poin
Jumat, 25 November 2022 9:57 WIB