New York (ANTARA GORONTALO) - Harga minyak dunia jatuh pada Senin (Selasa
pagi WIB), setelah data ekonomi dari Tiongkok yang mengecewakan dan
keraguan tentang kesepakatan para produsen minyak utama untuk memangkas
produksi mereka dalam waktu dekat.
Xinhua melaporkan, patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman Maret, turun dua dolar AS menjadi berakhir pada
31,62 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April, patokan Eropa,
turun 1,75 dolar AS menjadi menetap pada 34,24 dolar AS per barel di
London.
Indeks pembelian manajer (PMI) resmi Tiongkok, yang melacak aktivitas di
pabrik dan bengkel kerja, jatuh menjadi 49,4 pada Januari, tingkat
terendah sejak Agustus 2012.
Itu merupakan bulan keenam berturut-turut di mana PMI manufaktur
Tiongkok mengisyaratkan kontraksi, menambah kekhawatiran tentang
pelambatan pertumbuhan di negafa konsumen energi terbesar dunia
tersebut.
Analis mengatakan, para pedagang juga semakin skeptis tentang
kesepakatan potensial dalam waktu dekat antara Rusia dan anggota
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memangkas
produksi di pasar minyak yang jenuh.
Para analis mengatakan beberapa penjualan juga didorong oleh aksi ambil
untung setelah harga minyak naik dalam dua minggu lalu setelah merosot
berkepanjangan.
Harga minyak naik selama empat hari perdagangan berturut-turut pekan
lalu, didorong oleh kemungkinan bahwa produsen minyak utama dapat
bekerja sama untuk mengekang produksi mereka.
Abdalla El-Badri, Ketua OPEC, Selasa lalu, menyerukan produsen minyak di
luar kelompok OPEC untuk membantu mengurangi kelebihan pasokan global.
Media Rusia pada Kamis lalu melaporkan bahwa para menteri dari OPEC dan
negara-negara penghasil minyak lainnya akan bertemu pada Februari.
Sementara bank investasi Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah laporan
bahwa penurunan produksi tidaklah mungkin, dan produsen minyak terbesar
dunia akan terus memompa minyak mentah ke pasar yang jenuh.
Kelebihan pasokan dan permintaan yang lemah telah mendorong harga minyak
turun dari di atas 100 dolar AS per barrel pada Juli 2014 ke tingkat
saat ini sedikit di atas 30 dolar AS per barel.
Harga minyak dunia jatuh
Selasa, 2 Februari 2016 11:56 WIB