Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo mengantisipasi kenaikan harga sejumlah komoditas pangan kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023 di daerah tersebut.
Penjabat Gubernur Gorontalo Hendra Hamka Noer, Selasa, mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan langsung stok sembako di gudang distributor.
“Sejauh ini masih aman, stok di gudang mereka bisa memenuhi kebutuhan sampai Januari tahun 2023,” katanya di Gorontalo.
Dua program yang sedang digenjot Pemprov Gorontalo untuk mengantisipasi kenaikan harga ini adalah program pasar murah, serta gerakan menanam cabai di pekarangan warga.
“Menanam cabai di pekarangan ini tidak bisa disepelekan, karena kalau dipraktekkan banyak rumah tangga saya yakin tidak akan ada inflasi karena cabai,” katanya.
Ia berharap dua program tersebut, juga diterapkan oleh pemerintah kabupaten dan kota agar target sasarannya lebih besar.
Berdasarkan data BPS Provinsi Gorontalo, laju inflasi Gorontalo “year to date” (ytd) November 2022 sebesar 4,44 persen dan inflasi “year on year” (yoy) sebesar 5,41 persen.
Capaian inflasi Gorontalo ini masih di bawah nasional yang sebesar 5,42 persen dan telah melewati ambang batas 3±1%.
Untuk komoditas penyumbang inflasi di Provinsi Gorontalo pada bulan November tahun 2022 adalah tomat dan beras.
Sementara untuk komoditas penyumbang inflasi dalam kategori “year on year” (yoy) adalah bensin/pertalite.
Pemprov Gorontalo antisipasi kenaikan harga pangan jelang Natal
Selasa, 13 Desember 2022 14:49 WIB