Kirab Merah Putih Hari Patriotik tiba di Bone Bolango

Gorontalo (ANTARA) - Kirab membawa duplikat bendera Merah Putih, yang diarak dari Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Gorontalo, dan Kota Gorontalo tiba di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu.

Kabupaten Bone Bolango menjadi lokasi terakhir kirab duplikat bendera pusaka tersebut sebelum upacara bendera peringatan Hari Patriotik pada Senin (23/1) di halaman Kantor Bupati Bone Bolango.

Rombongan kirab yang membawa bendera pusaka dari Kota Gorontalo tersebut diterima oleh Asisten III Kabupaten Bone Bolango Marni Nisabu di Rumah Jabatan Bupati Bone Bolango.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, kami menerima duplikat bendera pusaka untuk selanjutnya disemayamkan di Rumah Jabatan Bupati Bone Bolango," kata Marni saat menerima duplikat bendera dari perwakilan pemuda Bone Bolango.

Kabupaten Bone Bolango ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan upacara bendera, Senin, yang akan dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer. Beberapa kegiatan untuk menyemarakkan Hari Patriotik di antaranya nonton bareng film dokumenter 23 Januari 1942 hingga ziarah ke Makam Pahlawan Nani Wartabone.

Menjelang peringatan 81 tahun Hari Patriotik, duplikat bendera pusaka Merah Putih mulai dikirab dari Kabupaten Pohuwato, Sabtu (21/1). Kirab yang dilakukan oleh perwakilan organisasi pemuda, organisasi kemasyarakatan, serta organisasi mahasiswa itu dilepas Wakil Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa.

Bendera pusaka yang dikirab merupakan duplikat bendera pertama yang dikibarkan pada 23 Januari 1942. Peristiwa saat itu ditandai sebagai perlawanan rakyat Gorontalo, dengan dipimpin pahlawan nasional Nani Wartabone, dalam mengusir Belanda. Kala itu, rakyat Gorontalo menyatakan diri merdeka bebas dari penjajahan.

Sebelumnya, Suharsi Igirisa mengingatkan para pemuda untuk terus menjaga dan mempertahankan kemerdekaan dengan baik dan tidak melupakan jasa para pahlawan.

"Kita sebagai penerus, khususnya para pemuda yang menjadi garda terdepan mengawal bendera pusaka ini, mampu mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang diproklamirkan oleh pendahulu kita Nani Wartabone," ujar Suharsi.