Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih terdepresiasi pada
Rabu sore, turun 20 poin menjadi Rp11.280 per dolar AS dari posisi
sebelumnya Rp11.260 per dolar AS dalam transaksi antarbank di Jakarta.
"Mata uang safe haven serta logam mulia cenderung
terapresiasi seiring dengan ketegangan di Suriah," kata Kepala Riset
Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra.
Kondisi itu, lanjut dia, masih menjadi sentimen negatif bagi nilai
rupiah sehingga tetap berada di area negatif ditambah dengan aksi jual
aset di pasar berkembang yang masih berlanjut.
Ketegangan di Suriah, ia menjelaskan, juga meredam dampak positif
yang dihadirkan oleh negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, yang
bisnisnya membaik.
Di Amerika Serikat, lanjut dia, indeks kepercayaan konsumen dan indeks harga rumah membaik.
Sementara Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada berpendapat,
belum adanya sentimen positif membuat laju rupiah masih tetap berada di
area negatif.
"Kondisi itu masih mendorong investor mengambil posisi aksi lepas terhadap rupiah," kata dia.
Meski demikian, kata dia, fluktuasi nilai tukar rupiah cenderung
mulai stabil karena rentang pergerakannya tidak terlalu lebar.
Rupiah masih terdepresiasi
Rabu, 28 Agustus 2013 19:45 WIB