Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Provinsi Gorontalo, Bagus Kurniawan, mengatakan lomba MTQ diikuti oleh perwakilan Lapas Gorontalo, Lapas Boalemo, Lapas Perempuan, Lapas Pohuwato dan LPKA.
"Selain menjadi salah satu pembinaan karakter bagi warga binaan, kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-58 tahun 2023," ucap Bagus Kurniawan.
Ia menjelaskan, di pemasyarakatan ada pembinaan kepribadian yang terdiri dari pembinaan mental rohani warga binaan.
Sebelum bertanding di tingkat wilayah, para peserta terlebih dahulu mengikuti seleksi di lapas masing masing. Dan tiga pemenang di tingkat wilayah itu berhak untuk mendapat tiket, mewakili Provinsi Gorontalo di tingkat nasional.
"Nanti saatnya didapat pemenang, maka mereka ini yang nantinya akan mewakili wilayah Gorontalo untuk lomba MTQ di tingkat nasional. Mereka nantinya akan bersaing dengan warga binaan lainnya di Indonesia," kata Bagus.
Bagus Kurniawan mengatakan, ajang MTQ antar warga binaan ini sebenarnya sudah digelar sejak beberapa tahun yang lalu. Namun khusus lapas di Gorontalo baru kali ini ikut serta dalam ajang lomba tersebut.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik Lapas Kelas II A Gorontalo, Kasdin Lato mengatakan, pihaknya selaku tuan rumah menyambut baik kegiatan tersebut.
Sesuai dengan tema kegiatan yakni “Transformasi Pemasyarakatan Semakin Pasti Berakhlak, Indonesia Maju, maka tujuan dilaksanakannya kegiatan itu untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa warga binaan dan anak didik.
"Selain itu juga kegiatan ini untuk mencari bakat-bakat potensial warga binaan, dalam rangka pembinaan kepribadian, sekaligus memberikan motivasi bagi WBP untuk mendalami seni baca Al Quran," ungkap Kasdin.
Adapun dewan juri pada MTQ itu berasal dari Kementerian Agama Kota Gorontalo dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran Kota Gorontalo.
