Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, meminta seluruh pemerintah desa mengelola dana desa melalui program padat karya.
Wakil Bupati Roni Imran, Kamis di Gorontalo, menegaskan seluruh anggaran yang dikelola pemerintah desa untuk pembangunan infrastruktur bagi kepentingan publik, maupun untuk menggeliatkan pertumbuhan ekonomi desa, harus melibatkan masyarakat secara langsung.
Salah satu contoh, kata Roni,dana desa yang dikelola pemerintah desa Posso Kecamatan Kwandang, mencapai Rp989 juta dari dana desa dan anggaran dana desa (ADD) harus dikelola bersama oleh seluruh elemen masyarakat.
Pemuda desa, para orang tua dan kaum ibu harus dilibatkan dalam pembangunan melalui beragam program padat karya.
" Namun, mereka mendapat upah dari hasil pekerjaan yang dilakukan. Seperti mengangkat batu dilakukan secara bersama, tapi biaya tukang dibayarkan kepada mereka yang bekerja," ujar Roni.
Dengan demikian, tujuan memberdayakan masyarakat melalui program-program padat karya yang dilaksanakan akan tercapai dan benar-benar mensejahterakan masyarakatnya sebab dana yang dikucurkan berputar di desa tersebut.
`Dana desa tahun 2016 ini, sesuai informasi pemerintah pusat akan dikucurkan dalam dua tahap atau berbeda dengan tahun 2015 lalu yang dikucurkan dalam tiga tahap.
Yaitu 60 persen segera dikucurkan pada bulan Maret ini, dan sisanya 40 persen dikucurkan pada tahap dua.
Gorontalo Utara mengalami peningkatan dana desa dari Rp33 miliar tahun 2015 meningkat menjadi Rp74 miliar tahun 2016.
Sedangkan anggaran dana desa (ADD) dari APBD Kabupaten, meningkat dari Rp17 miliar tahun 2015 menjadi Rp42 miliar tahun 2016 tersebar di 123 desa di 11 kecamatan.
Pengelolaan Dana Desa Melalui Program Padat Karya
Kamis, 25 Februari 2016 15:26 WIB