Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Penebangan puluhan pohon yang hidup di depan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Madura Kelurahan Liluwo dalam seminggu terakhir oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Gorontalo diprotes Forum Komunitas Hijau (FKH).
"Rata-rata yang ditebang berumur 1 sampai 25 tahun. Dalam waktu sekejap, pohon-pohin habis tinggal menyisakan debu kayu dan sisa tebangan," kata Koordinator Forum Komunitas Hijau (FKH) Rahman Dako di Gorontalo, Senin..
Ia mengaku pihaknya sangat kecewa terhadap konsistensi Wali Kota Gorontalo Marten Taha dalam mewujudkan kota hijau.
"Padahal sebelumnya di malam puncak Festival Hijau beberapa waktu lalu, wali kota berjanji tidak akan menebang pohon lagi," kata Rahman.
Sebelumnya Dinas PU juga mendapat protes ketika menebang habis seluruh pohon di sekitar kawasan Terminal Dungingi. Menurut Kepala Dinas PU Hendritis Saleh penebangan dilakukan demi pekerjaan pelebaran jalan yang dilakukan sejak tahun 2015.
Menurut Rahman, Kota Gorontalo masih membutuhkan sekitar 1.500 hektare lagi ruang terbuka hijau untuk mencapai standar 30 persen RTH dari luasan wilayah.
"Kota Gorontalo juga baru saja meraih Adipura tahun lalu. Jadi seharusnya hal ini tidak terjadi lagi. Kami meminta pemkot mengganti satu pohon yang sudah ditebang dengan menanam tiga pohon minimal setinggi tiga meter," tambahnya.
Protes FKH tersebut direspons oleh Wali Kota Gorontalo Marten Taha dengan melakukan dialog di lokasi penebangan pohon.
Wali Kota berjanji menghentikan penebangan pohon yang tersisa dan meminta dinas terkait mengganti pohon yang sudah ditebang dengan menanam kembali pohon baru.
Penebangan Puluhan Pohon Depan RTH Diprotes
Senin, 29 Februari 2016 23:11 WIB