Maria Sadaqat (19)
diserang oleh sekelompok orang pada Senin di Desa Upper Dewal di dekat
resor musim panas Murree, di luar ibu kota Islamabad.
“Dia
disiksa dengan brutal dan kemudian dibakar hidup-hidup. Kami membawa
dia ke rumah sakit di Islamabad tapi dia meninggal karena luka-lukanya
hari ini,†ujar Abdul Basit, paman korban, kepada AFP di luar pusat luka
bakar di Institute of Medical Sciences Pakistan di ibu kota.
Keluarga
yang berduka menangis di luar pusat tersebut dan memprotes kematian
remaja itu saat polisi membawa jasadnya ke rumah sakit lain untuk
diautopsi.
Basit mengatakan keponakannya
diserang kepala sekolah tempat Sadaqat pernah bekerja sebagai guru.
Korban dikeroyok karena menolak lamaran anak kepala sekolah.
“Si
laki-laki sudah bercerai dan lebih tua 19 tahun darinya, jadi dia
(Sadaqat) menolak lamaran itu dan memutuskan keluar dari pekerjaannya
ketika mereka terus-menerus mengejarnya... akhirnya mereka
menyerangnya,†kata Basit.
Polisi mengatakan
Sadaqat memberikan sebuah pernyataan sebelum dia mengembuskan napas
terakhir, menyebut kepala sekolah dan empat orang lainnya sebagai
penyerangnya.
“Kami sudah meringkus sedikitnya
satu terdakwa dan masih memburu beberapa pelaku lainnya,†kata Mazhar
Iqbal, petugas kepolisian yang memimpin penyelidikan itu,†kepada AFP.