Bogor (ANTARA GORONTALO) - Peluncuran Satelit LAPAN-A3/LAPAN IPB diyakini
dapat mewujudkan perolehan data pertanian akurat sehingga dapat
menentukan arah kebijakan lebih baik, demikian disampaikan Rektor IPB
Prof Herry Suhardiyanto.
"Mengorbitnya Satelit LAPAN-A3/LAPAN IPB adalah langkah besar menuju
data pertanian yang akurat, karena basis data berperan dalam mengambil
kebijakan," kata Herry, di Bogor, Rabu.
IPB bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) membangun Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB yang memiliki misi
penginderaan jauh eksperimental guna memantau sumberdaya pangan dan
mampu mengidentifikasi tutupan serta penggunaan lahan, juga pemantauan
lingkungan.
Muatan penginderaan jauh dari satelit ini berupa empat "bands
multispectral imager" beresolusi 18 meter dengan lebar "swath" 100
kilometer.
"Peluncuran satelit ini akan sangat bermanfaat sekali, terutama dalam penyajian data di sektor pertanian kita," katanya.
Menurut Herry, selama ini pendataan dilakukan secara kasat mata
melalui survei di lapangan, data yang dihasilkan kurang akurat karena
kemampuan surveyor melakukan pendataan.
Melalui satelit, lanjutnya, data yang dihasilkan lebih obyektif,
karena langsung dipatau melalui satelit yang dapat mengukur suhu panas
bumi, dan klorofil yang ada di permukaan bumi.
"Kita akan manfaatkan teknologi ini untuk menghasilkan data bentang
luas areal sawah, dengan begitu kita dapat mengukur jumlah produksi
secara nasional," kata Herry.
Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB tidak hanya dimanfaatkan untuk sektor
pertanian, tetapi juga untuk memantau kebakaran hutan, sehingga dapat
dicegah dan juga memantau zona penangkapan ikan sehingga nelayan tidak
lagi mencari ikan tetapi menangkap ikan.
"Data dari satelit ini juga dapat digunakan untuk menentukan kapan
musim tanam dan daerah mana yang sudah panen akan ketahuan," katanya.
Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB resmi diluncurkan dari India, Rabu
sekitar pukul 10.55 WIB. Peluncuran satelit ini disaksikan langsung oleh
Wakil Presiden Jusuf Kalla melalui layar monitor di aula Pusat
Teknologi Penerbangan LAPAN, Rumpin, Kabupaten Bogor.
Turut hadir menyaksikan detik-detik peluncuran satelit tersebut
Menristek M Nasir, Kepala LAPAN Thomas Djamaludin dan Wakil Gubernur
Jawa Barat Deddy Mizwar.
Satelit generasi ketiga tersebut memiliki bobot 115 kilogram
(satelit mikro) meluncur bersama dengan 19 satelit nano dan mikro
lainnya milik India, Kanada, Jerman dan Amerika Serikat dari
Sriharikota, India Selatan.
Selain dapat memantau tanaman pangan, setelit ini juga mampu
memantau di bidang kemaritiman. Dengan memanfaatkan sensor Automatic
Identification System (AIS) yang ada di kapal-kapal bobot muatan besar,
secara global dapat dipantau.
Setelit ini berada pada orbit polar di ketinggian 505 kilometer di
atas wilayah Indonesia, akan melintas sebanyak dua kali pada pagi hari
dan dua kali pada malam hari.
Peluncuran satelit tersebut menggunakan roket peluncur PSLV c-34
milik India yang sudah meluncurkan sebanyak 34 kali satelit.
Satelit Lapan-IPB wujudkan data pertanian akurat
Kamis, 23 Juni 2016 0:05 WIB