Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden meyakini bahwa usulan gencatan senjata di Jalur Gaza yang disampaikannya pada Mei 2024 lalu akan segera terwujud sebelum masa jabatannya berakhir.
"Kita sudah masuk pada tahap di mana usulan yang dijabarkan beberapa bulan yang lalu pada akhirnya akan terwujud," kata Biden dalam pidato kebijakan luar negerinya di Departemen Luar Negeri AS pada Senin (13/1).
"Saya telah belajar selama bertahun-tahun melayani rakyat untuk tidak pernah sekalipun menyerah," kata dia.
Menyoroti komunikasi yang dilakukannya dengan pemimpin Mesir dan Qatar, Biden mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan menjadi dasar pembebasan sandera, penghentian pertempuran, jaminan keamanan bagi Israel, dan memungkinkan peningkatan besar bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza.
"Rakyat Palestina berhak atas perdamaian dan hak menentukan masa depan mereka sendiri, sementara Israel berhak atas perdamaian dan keamanan sejati, dan para sandera sepatutnya bersatu lagi dengan keluarga mereka," tutur Presiden AS.
Sebelumnya, penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, menyebut ada kemungkinan kesepakatan gencatan senjata terwujud pekan ini sebelum Biden menyelesaikan tugas sebagai presiden.
Selama ini, perundingan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang ditengahi Qatar, Mesir, dan AS, terpaksa ditunda beberapa kali karena pemimpin otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, terus memberi syarat-syarat baru.
Hal tersebut memicu protes dari kelompok oposisi Israel dan keluarga sandera yang menuduh Netanyahu sengaja mengulur-ulur upaya mencapai gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Sementara itu, media CNN, mengutip dua sumber dari Israel, melaporkan bahwa Hamas bersiap membebaskan 33 sandera dalam fase pertama kesepakatan gencatan senjata yang perundingannya di Doha hampir selesai.
Menurut laporan tersebut, seorang pejabat senior Israel pada Senin mengatakan bahwa sebagian besar dari sandera tersebut masih hidup, namun jenazah sandera-sandera yang lain kemungkinan juga akan diserahkan dalam gencatan senjata awal yang rencananya berdurasi 42 hari.
Agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 46.500 warga Palestina yang sebagai besar merupakan perempuan dan anak-anak.
Meski resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, Israel tak kunjung menghentikan genosida terhadap bangsa Palestina
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pun mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November 2024 terhadap Netanyahu dan bekas petinggi otoritas pertahanan Yoav Gallant atas dakwaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Rezim Zionis pun saat ini menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas dugaan genosida yang dilancarkannya dalam serangan ke Jalur Gaza.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Biden yakini gencatan senjata di Gaza akan segera terwujud