Kota Gorontalo (ANTARA) - Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Provinsi Gorontalo memantau Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Dasar Negeri 77 dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Kepala Keasistenan Pencegahan ORI Gorontalo Lucky Rantung di Gorontalo, Kamis, mengatakan bahwa pemantauan yang dilakukan mencakup kebersihan dan distribusi.
"Kami juga melihat bagaimana waktu pendistribusian dari pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sampai kepada pihak sekolah," ucap dia.
Dari hasil pemantauan, Lucky menyebutkan bahwa sejauh ini distribusi berjalan cukup baik. Namun, ia tetap mengingatkan agar tidak terjadi keterlambatan ketika didistribusikan.
"Kami juga harus mewanti-wanti, jangan sampai adanya keterlambatan distribusi karena akan mengganggu proses belajar mengajar sehingga konsentrasi siswa ketika sudah lewat dari jam istirahat pun tidak bisa menangkap pembelajaran dengan baik di sekolah," kata dia.
Kepala SMP Negeri 8 Kota Gorontalo Abdul Hamid Taidi menyampaikan bahwa pendistribusian Makanan Bergizi Gratis di sekolah itu berjalan dengan baik tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar.
"Ketika makanan sampai kita siapkan ruang transit makanan dan pada jam istirahat kita distribusi ke seluruh anak-anak sekolah. Jumlah makanan yang disediakan disesuaikan dengan jumlah kehadiran siswa setiap hari, dan hari ini yang dipantau sebanyak 529 siswa," ujar dia.
Menurut Abdul Hamid Taidi, makanan yang diberikan melalui program itu sudah memenuhi standar gizi.
"Kalau untuk kualitas makanan itu sudah memenuhi standar gizi tapi kalau persoalan enak dan tak enak itu relatif, karena bisa saja orang mengatakan makanan tidak enak karena tidak suka tapi kalau soal pemenuhan gizi, sudah memenuhi persyaratan gizi karena ada buah, ada ikan, ada nasi, sayur dan juga susu," kata dia.
Ia menambahkan, respon siswa cukup baik mereka tidak ada yang menolak pemberian makanan itu dan berharap mereka terus mendapat makanan bergizi tersebut.*
