Jakarta (ANTARA GORONTALO) - PT Pindad membentuk anak perusahaan PT Pindad
Advance System untuk membangun pertahanan dan keamanan siber, karena ke
depan setiap peralatan tempur yang diproduksi Pindad akan dilengkapi
dengan teknologi siber (cyber).
"Sebagai industri keamanan strategis, Pindad harus mulai membangun
industri pertahanan yang berbasis digital," kata Deputi Direktur Utama
PT Pindad, Achyarmansyah Lubis, dalam pernyataan tertulis, di Jakarta,
Selasa.
Untuk membangun pertahanan dan keamanan siber itu, PT Pindad
melibatkan berbagai sektor, akademisi, perangkat negara, komunitas siber
dan industri teknologi siber.
Ia menjelaskan, riset teknologi menjadi bagian penting untuk segera
melakukan transfer teknologi dalam lima tahun ke depan karena untuk
menjaga kerahasiaan informasi, maka pertahanan siber harus diawasi
sepenuhnya oleh tenaga ahli Indonesia.
"Kerahasiaan dan keamanan adalah kemenangan," ucapnya, menegaskan.
Ia menilai, perang masa mendatang tidak hanya perang konvensional,
tetapi juga perang propaganda melalui media internet dan serangan siber.
Oleh karena itu, Indonesia harus mempunyai kekuatan untuk menangkal
serangan siber yang mengancam ketahanan bangsa salah satunya dengan
membentuk badan yang mengkoordinasikan keamanan siber.
Menurut dia, ancaman serangan siber sudah serius, terbukti berdasarkan data Indonesia Security Incident Response Team on Internet Instrastrukture (IDSIRTII) terdapat 48,8 juta serangan siber sepanjang tahun 2015.
Pembentukan anak usaha PT Pindad itu juga disambut baik Dr Munawar
Ahmad, dosen tehnik informatika ITB, karena ke depan semua senjata
perang akan dilengkapi kemampuan siber, antara lain pengendalian jarak
jauh, lebih akurat, mampu mengatasi medan lebih baik, dan mampu
mengendalikan senjata lawan.
"Industri pertahanan Indonesia harus memulai penguasaan teknology siber," katanya.
PT Pindad kembangkan pertahanan siber
Selasa, 1 November 2016 17:44 WIB