Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay
meminta pemerintah tidak memandang remeh dugaan virus anthraks atau
sapi gila yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
"Kabar yang kami dengar, Kementerian Kesehatan telah melakukan
penelitian. Sampelnya telah diteliti di laboratorium, tetapi belum
diumumkan secara resmi," kata Saleh dihubungi di Jakarta, Minggu.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan pengumuman
resmi yang tidak kunjung dilakukan Kementerian Kesehatan itu menimbulkan
tanda tanya. Apalagi masyarakat yang resah terus menunggu hasil
penelitian Kementerian Kesehatan itu.
Karena itu, Saleh mendesak pemerintah untuk segera memastikan
dugaan penyebaran virus anthraks di Kulon Progo itu dan mengumumkan
hasil penelitian secara resmi.
"Pasalnya, berita penyebaran virus tersebut telah menimbulkan
keresahan di tengah masyarakat. Apalagi, virus itu dikabarkan telah
menelan korban jiwa," tuturnya.
Saleh menilai informasi yang simpang siur tentang penularan virus
anthraks tersebut menimbulkan keresahan di masyarakat. Apalagi, sempat
beredar berita bahwa virus anthraks dapat menyebar melalui surat.
"Kalau itu betul, tentu ini sangat berbahaya. Apalagi dunia medis
kita belum begitu familiar dengan anthraks, termasuk obat dan alat-alat
yang dibutuhkan untuk menyembuhkan korban," katanya.
Sebelumnya, beberapa warga Desa Purwosari, Kabupaten Kulon Progo
diberitakan positif anthraks. Sebagian besar warga yang terindikasi
anthraks berasal dari Dusun Ngaglik dan sebagian kecil di Dusun Ngroto.
Anggota DPR: dugaan virus anthrax jangan dianggap remeh
Minggu, 22 Januari 2017 23:53 WIB