Surabaya (ANTARA GORONTALO) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman meluncurkan
cabai varietas JTPK 1 yang merupakan pengembangan Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbang Kementerian Pertanian.
"Ini varietas baru dan akan disebar ke seluruh Indonesia, namanya
JPTK 1, yang merupakan kepanjangan dari Jawa Timur Pakde Karwo 1,"
ujarnya di Kantor BPTP Jatim di Surabaya, Kamis.
Pada kesempatan itu, ia mencoba merasakan dan mengakui bahwa rasanya
sangat pedas dan produktivitasnya cukup tinggi sehingga layak mendapat
apresasi.
Ia menjelaskan, jika setiap hektare umumnya panen cabai antara 8
kuintal sampai satu ton, namun JTPK 1 bisa panen hingga dua ton per
hektare.
Untuk menekan harga cabai yang mengalami lonjakan, kata dia, juga
disebar bibit cabai dengan memberikan gratis bagi tiap rumah tangga
hingga menanam 5-10 pot.
Tak itu saja, Menteri Amran juga menyampaikan bahwa anggaran gerakan
tanam cabai tahun ini dianggarkan sebesar Rp100 miliar, bahkan jika
dirasa masih kurang maka tahun depan disediakan hingga Rp200 miliar.
"Kalau tiap rumah tangga bisa tanam dan panen cabai, maka cabai petani bisa kita ekspor," katanya.
Menteri Amran juga menegaskan saat ini pihaknya terus menggalakkan
Gerakan Nasional Penanaman 60 juta pohon cabai (Gertam Cabai) di
pekarangan.
Menurut dia, gerakan tersebut merupakan solusi permanen mengatasi
tingginya fluktuasi harga cabai tiap tahun karena mampu menekan biaya
belanja bagi ibu rumah tangga.
"Gerakan menanam cabai ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan lahan
pekarangan untuk ditanami berbagai jenis sayur dan cabai. Ini penting
dilakukan untuk menyikapi fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap
tahun," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan cabai Jatim selama
ini sudah surplus, bahkan terkadang dikirim ke provinsi lain.
"Yang paling terkenal itu Cabai Kelud dari Kediri. Biasanya kami
mengirimnya ke berbagai daerah, bahkan sejumlah provinsi," kata Pakde
Karwo, sapaan akrabnya.
Menteri Pertanian luncurkan cabai varietas JTPK 1
Kamis, 26 Januari 2017 20:45 WIB