Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin
Nasution mengatakan ingin keunggulan florikultura atau tanaman hias di
Indonesia dapat ditonjolkan terutama dari segi pertumbuhan industri di
dalam negeri.
"Sekarang yang diperlukan adalah membangun suasana dan paradigma
untuk mengembangan keunggulan-keunggulan (florikultura) itu. Walaupun
memang tidak semua bunga cocok di sini," kata Darmin dalam Peluncuran
Flori Indonesia 2017 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat.
Darmin mengatakan bunga dan buah di Indonesia mempunyai keunggulan
komparatif sama seperti tanaman perkebunan karena keanekaragaman hayati
yang kaya.
Dalam mendorong pengembangan produk florikultura, Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian menginisiasi kegiatan Flori Indonesia
2017.
Kegiatan tersebut hasil kerja sama dengan Kementerian Pertanian,
Institut Pertanian Bogor (IPB), Asosiasi Bunga Indonesia, dan sejumlah
instansi lain di Jakarta dan Bogor pada Juli 2017.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan flori Indonesia makin tumbuh dengan pesat," kata Darmin.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan menunjukkan potensi industri
florikultura nasional, mengidentifikasi dan mengatasi berbagai
permasalahan yang dihadapi pelaku usaha, dan menunjukkan penemuan
inovasi mutakhir.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati
terbesar. Sekitar dua ribu produk florikultura potensial untuk
dikembangkan menjadi industri, namun hal tersebut belum optimal.
Salah satu wujud perkembangan kinerja foltikultura yang
menggembirakan adalah industri tersebut saat ini sudah bertumbuh di 22
provinsi.
Usaha florikultura juga telah menunjukkan pertumbuhan yang cukup
baik dibandingkan kondisi 2012, di mana saat ini telah terjadi
peningkatan produksi sebesar 150 persen. Sementara itu, produksi
nasional bunga potong florikultura pada 2017 ini, diperkirakan meningkat
sebesar 16,1 persen dari 2016.
Saat ini, potensi pengembangan agribisnis florikultura di Indonesia
masih sangat besar didukung oleh keanekaragaman genetis yang luas,
kondisi tanah dan agroklimat yang kondusif, serta permintaan pasar yang
terus meningkat.
Untuk mendukung potensi tersebut diperlukan sentuhan kebijakan yang
tepat, agar florikultura ini mampu mempunyai peran yang lebih berarti
dalam ekonomi nasional, baik dari aspek pendapatan nasional (PDB),
sumber lapangan kerja, dan pendapatan masyarakat dan devisa.
Menko Perekonomian Darmin bertekad tonjolkan florikultura Indonesia
Jumat, 5 Mei 2017 13:38 WIB