Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merilis laporan Kepolisian
Filipina bahwa tujuh warga negara (WNI) diduga terlibat jaringan
terorisme di Kota Marawi, Mindanao, Filipina.
"Kepolisian Filipina melaporkan ada tujuh WNI yang patut diduga
terlibat dalam penyerangan terhadap Kota Marawi, Filipina," kata Kepala
Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul,
di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan otoritas Filipina melalui Kepolisian Nasional Filipina
(PNP) merilis nama tujuh WNI yang diduga terlibat jaringan terorisme di Kota
Marawi, Filipina. Nama-nama ini kemudian diserahkan kepada Atase
Kepolisian di Manila yang kemudian diserahkan ke Divisi Hubungan
Internasional (Divhubinter) Polri.
Berikut adalah tujuh nama yang menjadi buronan:
1. Al Ikhwan Yushel
Palembayan, 01 November 1991
No. Passport : A7985472
Berangkat ke Filipina tanggal 28 Maret 2017
2. Yayat Hidayat Tarli
Kuningan, 25 April 1986
No Passpor : B 4422742
Berangkat ke Filipina pada 15 April 2017 bersama Anggara Suprayogi
3. Anggara Suprayogi
Tangerang, 26 Desember 1984
No Passpor : B 4885536
NIK 3571092612840004
Jl. Lokapala III/21 RT 04 RW 08 Kel. Cibodas Kec. Cibodas Tangerang.
Berangkat ke Filipina pada tanggal 15 April 2017 bersama Yayat Hidayat Tarli
4. Yoki Pratama Windyarto
Banjarnegara, 17 September 1995
No Passpor B 5743781
Berangkat ke Filipina tanggal 4 Maret 2017
5. Moch. Jaelani Firdaus
Bekasi, 17 Mei 1991
NIK. 3673021705910008
Komp. Taman Angsoka permai RT/RW :003/003, Kel Kasimen, Serang, Banten
Berangkat ke Filipina tanggal 7 Maret 2017
6. Muhamad Gufron
Serang, 20 Oktober 1993
No Passpor: A 9265977
Berangkat ke Filipina tanggal 7 Maret 2017
7. Muhammad Ilham Syahputra
Medan, 29 Juli 1995
No Passpor: A 9291582
Berangkat ke Filipina pada 29 November 2016.
"Saudara Muhammad Ilham Syahputra diduga telah tewas dalam
pertempuran di Marawi. Tapi sampai sekarang belum ditemukan jasadnya,"
kata Martinus.
Menurut dia, ketujuh WNI tersebut masuk ke Negara Filipina secara legal.
Kendati demikian, keberadaan para WNI tersebut masih di Marawi atau hingga saat ini masih belum diketahui.
"Keberadaan mereka masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut," katanya.
Tujuh WNI ini diduga terlibat terorisme di Filipina
Rabu, 31 Mei 2017 18:29 WIB