Makassar (ANTARA GORONTALO) - Petugas Aviation Security (Avsec) Bandara
Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, menggagalkan
pengiriman 500 detonator peledak setelah terdeteksi sinar X.
"Kami menerima laporan dari petugas Avsec bandara bahwa ditemukan
tiga paket dibungkus kardus yang diduga detonator," ujar Kabid Humas
Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di Makassar, Minggu.
Berdasarkan keterangan petugas Avsec bandara, detonator yang
dikemas ke dalam lima kardus itu siap untuk dikirimkan ke daerah tujuan
dengan menggunakan jasa pengiriman ekspres Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).
Saat berada di bagian kargo bandara dan ditimbang, petugas tidak
curiga dengan paket yang dikirim melalui perusahaan jasa pengiriman
dengan nomor register SMU 3689331 itu. Setelah dimasukkan dalam mesin
pemindai barulah terdeteksi adanya keganjilan.
Petugas lantas memerintahkan kurir yang membawa paket yang dalam
keterangannya tertulis berisi dokumen dan makanan itu membuka paket
tersebut.
Saat dibuka ditemukan barang berupa detonator yang dibungkus dengan
karton dan pembungkus kue. Pihak keamanan Angkasa Pura I Bandara Sultan
Hasanuddin lantas mengamankan paket tersebut di area steril.
"Jadi barangnya itu setelah dikemas dan diberikan label serta
data-data dokumen siap untuk dikirim ke tujuan, tapi saat pemeriksaan di
bagian X-ray petugas Avsec curiga dan menyuruh orang JNE untuk bongkar
ulang," katanya.
Paket itu dikirim atas nama H Jamaluddin Daeng Karaman, warga
Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dengan penerima Haji
Raji, warga Jalan MT Haryono Gang Cenderawasi Nomor 24, Katapan,
Kalimantan Barat (Kalbar).
"Rencananya paket tersebut dikirim menggunakan pesawat Garuda
Indonesia dengan nomor penerbangan GA-611 dengan tujuan Pontianak," kata
Dicky Sondani.
Bandara Hasanuddin gagalkan pengiriman 500 detonator
Minggu, 11 Juni 2017 19:02 WIB