Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Muhammadiyah meminta Pemerintah Indonesia dapat
mendesak penyelenggaraan pertemuan darurat negara-negara Organisasi
Kerja Sama Islam (OKI) hingga Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk
mendamaikan konflik di Timur Tengah yang dipicu tuduhan Arab Saudi
kepada Qatar.
"Kami sangat berharap agar segera diadakan pembicaraan di level
negara Arab, bahkan sekarang menurut saya, OKI dan PBB perlu untuk
melakukan pertemuan khusus atau mungkin pertemuan darurat, membicarakan
persoalan yang terjadi di Timur Tengah ini agar tak meluas menjadi
konflik yang mengglobal," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat
Muhammadiyah Abdul Muti di depan Rumah Dinas Wakil Presiden RI, Menteng,
Jakarta Pusat, Senin malam.
Menurut Abdul Muti, Indonesia memiliki modal besar untuk menjadi
penengah atau mediator negara-negara Timur Tengah sekutu Arab Saudi
dengan sekutu Qatar yang saat ini tengah berkonflik dan berbuntut saling
memutuskan hubungan diplomatik.
"Indonesia memiliki modal yang besar karena punya relasi dan
hubungan politik yang sangat baik dengan Arab Saudi maupun Qatar, bahkan
dengan Iran sekalipun," kata dia.
Prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif juga dapat
menjadi jaminan bagi negara-negara yang bertikai bahwa Indonesia akan
senantiasa bersikap netral.
Dengan posisi tersebut, Abdul berpendapat bahwa Indonesia dapat
melakukan langkah diplomatik kepada negara-negara Arab itu untuk bertemu
dalam pertemuan darurat OKI maupun PBB untuk berbicara dan
menyelesaikan konflik secara damai.
"Modal politik ini sangat penting untuk Indonesia menjadi
prakarsa dan kemudian mengambil langkah-langkah diplomatik untuk dapat
mengurangi ketegangan sehingga konflik Timur Tengah ini tak menjurus
kepada perang fisik atau pertempuran yang menimbulkan kerugian yang luar
biasa dan mengancam perdamaian dunia," kata dia.
Abdul Muti hadir dalam acara buka bersama dengan Wapres Jusuf
Kalla bersama sekitar 25 tokoh Muslim lainnya, antara lain Dim
Syamsuddin, Haedar Nasir, Said Aqil, Salahuddin Wahid, Komarudin
Hidayat, Hamdan Zoelva, Quraish Shihab, Alwi Shihab, Mahfud MD, dan
Jimly Asshidiqie.
Muhammadiyah minta Indonesia desak pertemuan darurat OKI-PBB
Senin, 12 Juni 2017 23:30 WIB