Bali (ANTARA GORONTALO) - Partai Hanura membantah memanfaatkan nama Joko
Widodo untuk meningkatkan perolehan suara partai tersebut di Pemilu
2019, terkait dukungan Hanura terhadap Jokowi sebagai calon Presiden di
Pemilu Presiden 2019, kata Ketua DPP Partai Hanura Fauzi Amro.
"Oh tidak (dukung Jokowi untuk menaikkan perolehan suara Hanura).
Saya katakan program Jokowi sama dengan Hanura," kata Fauzi Amro di area
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Hanura di Kuta, Bali, Sabtu.
Dia mengatakan meningkatnya perolehan suara partai tergantung
strategi yang dijalankan Hanura dan calon anggota legislatif dalam
menggaet suara konstituen bukan memanfaatkan elektabilitas serta
popularitas Jokowi.
Karena itu menurut dia tidak beralasan mendukung Jokowi hanya untuk
meningkatkan perolehan suara partai karena yang mendukung Jokowi sebagai
capres 2019 ada enam partai politik.
"Banyak pertimbangan partai mendukung Jokowi misalnya kesamaan visi
dan program, kecocokan di pemerintahan. Namun substansinya besar atau
tidak Partai Hanura tergantung partai, bukan figur presiden," ujarnya.
Anggota Komisi IV DPR itu mengatakan dukungan partai politik
terhadap Jokowi di Pilpres 2019 bukan berarti partai-partai tidak
bekerja namun harus "all out" menggerakkan mesin politiknya untuk
pemenangan Jokowi.
Namun Fauzi tidak menampik dukungan terhadap Jokowi berimplikasi
pada kemungkinan bertambahnya jatah kursi menteri untuk Partai Hanura.
"Cuma porsinya seberapa besar dan kursinya berapa, kalau
persentasenya kecil berapa kursi, kalau masuk belakangan berapa kursi,
itu semua tergantung Presiden," katanya.
Namun dia menekankan untuk saat ini Hanura tetap fokus mendukung
pemerintahan dan bekerja untuk pemenangan Jokowi pada 2019 sehingga
terkait jatah menteri di kabinet diserahkan kepada Jokowi.
Hanura bantah manfaatkan Jokowi tingkatkan suara partai
Sabtu, 5 Agustus 2017 13:03 WIB