Jakarta (ANTARA GORONTALO ) - Bank Indonesia memandang meningkatnya ketegangan
di semenanjung Korea menyusul diluncurkannya rudal oleh Korea Utara
menjadi tekanan serius bagi stabilitas keamanan yang juga berdampak pada
stabilitas keuangan global.
"Sebelumnya risiko geopolitik itu lebih banyak melihat dari kondisi
Eropa. Tetapi terakhir kondisi Semenanjung Korea betul betul menjadi
perhatian dan ini sesuatu yang memang sebaiknya jangan sampai jadi
kondisi yang menegangkan," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Bursa
Efek Indonesia, Jakarta, Kamis.
Instabilitas di kawasan semenanjung Korea ini pun, kata Agus, menjadi
perhatian besar bagi Bank Indonesia dalam menentukan arah kebijakan di
sisa tahun 2017.
Namun sejauh ini, ujarnya, krisis semenanjung Korea belum berdampak
pada stabilitas ekonomi Indonesia. Jika ada fluktuasi pada nilai tukar
rupiah terhadap dolar AS, kata Agus, masih dalam rentang yang terjaga
dan membuat Bank Sentral nyaman.
"Inflasi terjaga, dan kita juga seperti disampaikan Presiden Joko
Widodo, optimisme ini harus betul-betul dibangun, karena makro ekonomi
kita dalam keadaan baik," ujar dia.
Lebih lanjut, kata Agus, terjaganya kondisi makro ekonomi semestinya
disadari para pelaku usaha. Saat ini, kata dia, menjadi momentum bagi
pengusaha dan investor untuk berekspansi dan berinvestasi.
"Ini harus menjadi pesan untuk dunia usaha untuk betul-betul melakukan kegiatan usahanya secara lebih ekspansif," ujarnya.
Pada Senin (28/8) waktu setempat atau Selasa dini hari WIB, Korea Utara
meluncurkan rudal jarak menengah yang melintasi wilayah udara Jepang,
dan mendarat di Samudera Pasifik, wilayah lepas pantai Hokkaido.
Beberapa jam setelah aksi tersebut, harga saham dan nilai tukar utama dunia, terutama dolar AS berjatuhan.
Indeksi S&P jatuh sampai 0,85 persen dari penutupan sehari
sebelumnya, sedangkan indeks Nikkei tersungkur 0,9 persen ke titik
paling rendah dalam empat bulan, demikian pula indeks saham Kospi Korea
Selatan yang terpangkas 1,6 persen.
Sementara itu dolar AS amblas ke level terendah dalam empat bulan,
sekitar 0,4 persen pada 108,81 yen yang bahkan sempat terpelanting ke
level 108,33 yen. Ini adalah level terendah sejak pertengahan April
2017.
Sedangkan, kurs rupiah cenderung stabil di level Rp13.340-13.350 per
dolar AS. Data Kurs Refrensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor)
hingga Kamis siang ini menunjukkan rupiah berada di Rp13.351 per dolar
AS.
BI: meningkatnya krisis semenanjung Korea ganggu stabilitas
Kamis, 31 Agustus 2017 22:00 WIB