Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta, Kamis pagi, bergerak menjadi Rp13.461 per dolar Amerika
Serikat (AS).
Analis Monex Investindo Futures Putu Agus di Jakarta, Kamis,
mengatakan dolar AS mengalami pelemahan terhadap mayoritas mata uang
dunia, termasuk rupiah menyusul munculnya nama Jerome Powell sebagai
salah satu kandidat kuat pengganti Janet Yellen sebagai pimpinan The
Fed.
"Powell saat ini merupakan anggota FOMC, pasar menganggap Powell memiliki sikap lebih hati-hati untuk menaikan suku bunga (dovish), sehingga ketika namanya muncul menjadi kandidat pimpinan The Fed, dolar AS cenderung melemah," katanya.
Ia menambahkan bahwa menurunnya yield obligasi Amerika Serikat
turut menjadi salah satu faktor yang menekan dolar AS. Pelaku pasar uang
saat ini cenderung wait and see terhadap pembahasan rencana pemotongan pajak dan masa depan undang-undang kesehatan Amerika Serikat.
Analis Binaarthe Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa rupiah
masih memiliki ruang untuk melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS
di tengah sentimen dari Amerika Serikat yang cenderung dovish terhadap suku bunga acuannya.
"Pelaku pasar di dalam negeri mengambil kesempatan dovish
itu dengan kembali melakukan akumulasi aset-aset berdenominasi rupiah.
Permintaan aset yang meningkat akan mendorong rupiah terapresiasi,"
katanya.
Meski demikian, lanjut dia, penguatan rupiah masih harus kembali
diuji ketahanannya mengingat sentimen yang beredar dapat berubah. Oleh
karena itu, pelaku pasar diharapkan tetap mewaspadai berbagai sentimen
yang dapat membuat pergerakan rupiah kembali bervariasi.
Nilai tukar rupiah bergerak menjadi Rp13.461 per dolar AS
Kamis, 5 Oktober 2017 12:36 WIB