Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto
mengatakan inflasi pada Oktober 2017 tercatat sebesar 0,01 persen karena
harga bahan makanan dalam periode ini relatif terjaga.
"Harga-harga komoditas dalam periode Oktober 2017 tercatat stabil," kata Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Suhariyanto mengatakan harga bahan makanan yang tercatat
mengalami penurunan pada Oktober 2017 yaitu daging ayam ras, bawang
merah, bawang putih dan ikan segar.
Meski demikian, harga komoditas pangan lainnya seperti cabai
merah dan beras masih mengalami kenaikan dan menjadi penyumbang inflasi.
Suhariyanto mengatakan cabai merah memberikan andil inflasi
dalam periode ini sebesar 0,05 persen dan beras sebesar 0,04 persen.
"Meski harga pangan turun, namun harga cabai merah dan beras
masih naik. Ini menyebabkan terjadinya kenaikan inflasi tipis, karena
bobot dua komoditas ini besar terhadap inflasi," ujar Suhariyanto.
Secara keseluruhan, kelompok bahan makanan tercatat deflasi pada
periode ini yaitu sebesar 0,45 persen, karena turunnya harga sejumlah
komoditas.
Kelompok lainnya yang mengalami deflasi adalah kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,13 persen.
Namun kelompok lainnya menyumbang inflasi pada Oktober 2017
seperti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,28
persen.
"Komoditas makanan jadi yang menyumbang inflasi adalah mie, nasi
dengan lauk dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen,"
kata Suhariyanto.
Penyumbang inflasi lainnya adalah kelompok perumahan, air,
listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok sandang masing-masing 0,18
persen.
Selain itu, kelompok kesehatan ikut memberikan sumbangan inflasi
sebesar 0,21 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga
sebesar 0,16 persen.
Dengan inflasi Oktober tercatat 0,01 persen, inflasi inti
tercatat sebesar 0,17 persen. Namun harga diatur pemerintah tercatat
deflasi 0,01 persen diikuti harga bergejolak yang juga deflasi 0,53
persen.
Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2017 mencapai 2,67 persen dan inflasi tahunan (year on year) sebesar 3,58 persen.
Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), sebanyak 44 kota mengalami inflasi dan hanya 38 kota menyumbang deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,05 persen dan
inflasi terendah terjadi di Surakarta dan Cilegon masing-masing 0,01
persen.
Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Palu sebesar 1,31
persen dan deflasi terendah terjadi di Palopo sebesar 0,01 persen.
BPS: inflasi Oktober rendah karena harga bahan makanan terjaga
Rabu, 1 November 2017 17:08 WIB