Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia
menilai minat pengusaha Indonesia untuk berinvestasi di Amerika Serikat
(AS) cenderung minim karena pertimbangan investasi di domestik dan
kawasan regional seperti Asia Tenggara jauh lebih menarik.
Ketua Komite Tetap Amerika Kadin Indonesia Diono Nurjadin mengatakan
pertimbangan lainnya untuk berinvestasi di AS juga disebabkan
pemerintahan yang baru cenderung menutup atau mengurangi peluang
berinvestasi bagi perusahaan asing.
"Minat investasi di Amerika memang masih minim karena peluangnya
dari Indonesia di domestik maupun regional jauh lebih menarik daripada
di Amerika," kata Diono usai menghadiri US-Indonesia Investment Summit
2017 di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan pengusaha Indonesia memandang kawasan ASEAN dan
Tiongkok sudah cukup menarik bagi para investor dalam negeri sehingga
mereka merasa tidak perlu menjangkau pasar AS.
Di sisi lain, pemerintah AS juga masih terfokus pada defisit neraca
perdagangan. Indonesia termasuk dalam satu dari 15 negara yang diklaim
sebagai penyebab defisit perdagangan AS.
Diono menyebutkan pemerintah Indonesia dan Kadin berupaya
menyegarkan kembali agar hubungan perdagangan Indonesia-AS tidak sebatas
melihat dari defisit neraca perdagangan.
"Defisit terjadi karena banyak barang Indonesia yang diekspor ke
Amerika yang tidak mungkin mereka produksi. Itu sesuatu yang susah untuk
diperbaiki," ungkapnya.
Ia menambahkan Indonesia pun berupaya memperbaiki iklim investasi
agar lebih banyak lagi barang-barang dari AS yang bisa masuk ke dalam
negeri.
Ada pun pertemuan tahunan US-Indonesia Investment Summit 2017 ini
menjadi wadah untuk sejumlah pemimpin perusahaan Amerika dengan
pemerintah Kabinet Kerja untuk membahas iklim usaha dan investasi di
Indonesia.
Terkait hubungan dagang, AS merupakan mitra dagang dunia terbesar
keempat bagi Indonesia pada 2016. Menurut data statistik Kementerian
Perdagangan, total perdagangan tercatat sebesar 23,8 juta dolar pada
2015 dan 23,4 miliar dolar pada 2016.
Ekspor Indonesia ke AS sebesar 16,2 miliar dolar pada 2015 dan 16,1
miliar dolar pada 2016. Sementara itu, impor Indonesia dari AS sebesar
7,59 miliar dolar pada 2015 dan 7,29 miliar dolar pada 2016.
Neraca perdagangan mencatat antara Indonesia dan AS menunjukkan
surplus sebesar 3,57 juta dolar pada 2015 dan 3,73 juta dolar pada 2016
untuk Indonesia.
Kadin: minat pengusaha Indonesia berinvestasi di AS minim
Kamis, 2 November 2017 17:05 WIB