Kairo (ANTARA GORONTALO)
- Seorang dokter Mesir yang menjalankan tugas pelayanan medis di Arab
Saudi meninggal akibat terjangkit virus corona atau Sindroma Pernapasan
Timur Tengah (MERS).
"Tiga warga Mesir meninggal karena terjangkit MERS corona, salah
satunya adalah petugas dokter," kata Kedutaan Besar Mesir di Riyadh,
Arab Saudi, seperti dikutip kantor berita MENA, Kamis.
Disebutkan, tercatat 16 orang warga Mesir terjangkit virus tersebut
yang umumnya adalah petugas medis di berbagai rumah sakit di Negeri
Jazirah Arab itu.
Saat ini, terdapat tujuh pasien warga Mesir masih dirawat intensif
di rumah sakit di Arab Saudi, dan enam orang lagi dinyatakan sudah
sembuh, katanya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi melaporkan bahwa
sejak virus MERS corona itu ditemukan pada September tahun lalu,
tercatat menjangkiti 480 pasien yang 139 orang di antaranya meninggal
dunia.
Virus itu telah menyebar dari negara Teluk ke Afrika Utara, Asia
Tenggara dan Eropa, menewaskan lebih dari 100 orang dan menyerang
ratusan orang lagi.
Di sisi lain, Mesir memberlakukan pemeriksaan ketat bagi setiap
penumpang yang baru tiba dari Arab Saudi untuk mencegah virus ganas
tersebut.
Pada awal bulan ini, seorang wanita di Port Said meninggal bebebrapa hari setelah kembali dari ibadah haji umrah.
Awalnya, wanita berusia 60 tahun itu diduga meninggal akibat
mengidap virus MERS, namun belakangan dibantah oleh pihak rumah sakit
setempat.
Dokter Mesir meninggal di Saudi akibat MERS
Kamis, 15 Mei 2014 23:22 WIB