Gorontalo (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo meminta pemerintah daerah setempat menjaga kestabilan harga komoditas pangan menjelang Ramadhan.
"Jangan sampai kenaikan harga komoditas pangan melambung tinggi apalagi jika mencapai 50 persen ke atas," ujar Anggota DPRD Gorontalo Utara, Mohammad Adam Pateda, di Gorontalo, Senin.
Ia mengatakan selagi bisa diintervensi dengan menggelar operasi pasar maka pemda diharapkan segera melakukannya, sebab harga rata-rata komoditas pangan mengalami kenaikan, di antaranya ayam pedaging dan telur.
Ia berharap, harga komoditas pangan asal hewan itu tidak terus melejit.
Anggota lainnya DPRD Gorontalo Utara, Ridwan Arbie, mengatakan masyarakat ikut menyampaikan aspirasi tentang kenaikan harga komoditas pangan saat ini.
"Banyak kelompok ibu rumah tangga menyampaikan aspirasinya dan meminta DPRD menyuarakannya ke pemerintah daerah," ucap dia.
Ia berharap, harga komoditas pangan di daerah itu tetap stabil seiring dengan stok pangan yang cukup.
Berdasarkan pantauan di pasar tradisional Moluo, Kwandang, harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan, seperti ayam pedaging menembus Rp80 ribu per ekor untuk ukuran 2,5 kilogram, sedangkan sebelumnya Rp70 ribu per ekor.
Untuk ukuran 2,3 kilogram, naik menjadi Rp75 ribu dari sebelumnya Rp65 ribu per ekor.
Rahim, salah satu pedagang di pasar tradisionial setempat, mengaku minimnya stok memicu kenaikan harga.
Selain itu, kata dia, pedagang berebutan mendapatkan pasokan dari pihak perusahaan, seiring dengan tingginya permintaan menjelang Bulan Puasa Ramadhan.
Harga telur naik drastis. Untuk telur ukuran kecil yang biasa dijual Rp1.100-Rp1.200 per butir, kini naik menjadi Rp1.800 per butir, sedangkan ukuran besar naik dari Rp2.200 menjadi Rp2.500 per butir.
Jelang Ramadhan, DPRD Gorut minta pemda jaga kestabilan harga komoditas
Senin, 29 April 2019 22:09 WIB