Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, ditutup melemah seiring aksi demo besar-besaran yang dilakukan oleh mahasiswa di Jakarta dan sejumlah daerah di Tanah Air.
Rupiah ditutup melemah 29 poin atau 0,2 persen menjadi Rp14.114 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.085 per dolar AS.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa, mengatakan Bank Indonesia (BI) terus memantau perkembangan demonstrasi yang terjadi saat ini dan terus melakukan intervensi melalui transaksi di pasar valas dan obligasi.
"Dengan fundamental ekonomi yang cukup baik saat ini, intervensi tersebut membantu mata uang garuda tetap terjaga di zona aman sehingga wajar kalau rupiah fluktuatifnya dapat dikendalikan," ujar Ibrahim.
Pemerintah memastikan demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh mahasiswa tak akan berimbas ke pasar keuangan domestik karena pemerintah telah memenuhi tuntutan tersebut .
Pemerintah mengusulkan penundaan pengesahan rancangan aturan yang dianggap bermasalah ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), seperti revisi Kitab Undang-Uundang Hukum Pidana (RKUHP), revisi UU Pertanahan, revisi UU Minerba, RUU Pemasyarakatan.
"Dengan penundaan tersebut pelaku pasar akan tetap tenang dan masyarakat tidak khawatir dengan demonstrasi yang terjadi saat ini," kata Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp14.080 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.080 per dolar AS hingga Rp14.114 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.099 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.077 per dolar AS.
Aksi demo mahasiswa pengaruhi kurs rupiah melemah
Selasa, 24 September 2019 17:47 WIB