Surabaya, (ANTARA GORONTALO) - Dosen Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya Titien Wahono membuat Pohon Natal dari ratusan palungan (tempat makanan hewan ternak) yang dipamerkan di perpustakaan setempat selama satu bulan sejak 10 Desember 2014.
"Umumnya, simbol Natal adalah bintang, cemara, atau lonceng, nah, orang melupakan palungan, padahal palungan di kandang hewan itu penting sebab menjadi tempat bayi Yesus dibaringkan kala tidak ada tempat lagi," kata Ir. Titien Wahono di kampus setempat.
Oleh karena itu, dia ingin mengajak masyarakat dunia untuk merayakan Natal dengan Palungan.
"Makna filosofinya adalah Natal itu berawal dari sebuah palungan sebagai tempat berbaring bayi Yesus," katanya.
Titien mengerjakan karya unik berupa Pohon Natal setinggi 6,7 meter yang terbuat dari 220 palungan dengan berbagai model dan ukuran itu selama satu bulan.
"Ukuran palungan yang paling besar berdiameter 90 x 50 sentimeter, sedangkan yang terkecil 15 x 20 cm," ujarnya.
Untuk mempercantik Pohon Natal Palungan yang bernuansa hijau dan merah itu, dia sengaja menambahkan beberapa hiasan sederhana, tetapi unik, di antaranya kukusan, tempeh, kalo, dan kluntungan yang dihias apik.
"Hiasan seperti kukusan, tempeh, dan kalo itu saya ambil dari tugas mahasiswa dalam mata kuliah Desain Dasar (Struktur)," kata dosen yang dibantu 140 mahasiswa Desain Interior untuk membuat Pohon Natal Palungan itu hingga berdiri tegak di perpustakaan.
Sementara itu, UK Petra pun berbenah dengan menyiapkan berbagai pernik Natal di beberapa sudut kampus dan serangkaian kegiatan dalam rangka menyongsong hari lahirnya sang Juru Selamat ke dunia.
Sejak 17 November 2014, UK Petra memulai serangkaian kegiatan, di antaranya kunjungan ke rumah mantan pegawai UK Petra, syukuran Natal degan "cleaning service" UK Petra, dan pemeriksaan gigi gratis bagi anak-anak sekolah dasar (SD) di Siwalankerto.
Selain itu, konser Paduan Suara Universitas, Natal Anak, dan sumbangan buku Pendidikan Agama Kristen di Bali.
"Jika Natal tahun lalu, kami mengangkat budaya dari Papua, kali ini giliran budaya dari daerah Denpasar, Bali yang meramaikan suasana Natal di UK Petra," kata Ketua Panitia Natal 2014 Sepridel Hae Tada, S.S., M.Div.
Tidak hanya itu, sivitas akademika UK Petra pun menyambut Natal dengan menghias ruangan kerjanya. Di depan Tata Usaha (TU) Program Studi Ilmu Komunikasi, ada Pohon Natal berbahan dasar bambu dan daun lontar dengan nuansa Bali yang dibuat menyerupai besek. "Mereka menghabiskan kurang lebih 50 besek," katanya.
Tidak mau kalah, Program Studi Arsitektur di Gedung P lantai 6 kampus UK Petra juga memasang Pohon Natal berbahan dasar boks setinggi 2,5 meter. Mereka membutuhkan kurang lebih 25 boks untuk membuat Pohon Natal itu.
Sementara itu, Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) di Gedung P lantai 3 juga membuat Pohon Natal berbahan dasar rotan menyerupai bola.
Dosen Petra Buat Pohon Natal dari Palungan
Sabtu, 13 Desember 2014 8:07 WIB