Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, mendorong pengelolaan koperasi dengan manajemen yang sehat.

"Banyak koperasi di daerah ini, rata-rata bergerak di bidang simpan pinjam, saya berharap semuanya tergolong koperasi yang sehat," ujar bupati, di Gorontalo, Selasa.

Termasuk dorongannya agar dibentuk koperasi konsumsi khususnya di lingkungan pegawai negeri sipil.

"Biasanya, mendekati akhir bulan, para aparatur mulai kehabisan simpanan, maka keberadaan koperasi konsumsi diyakini akan sangat membantu sehingga aparatur tidak sembarangan meminjam sana-sini menyebabkan mereka terlilit hutang," ujar bupati.

Ia mengapresiasi keberadaan koperasi simpan pinjam (KSP) Husada yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan.

Koperasi tersebut, tergolong sangat sehat sebab mampu melaksanakan RAT di bulan Februari.

Koperasi tergolong sehat kata bupati, terlihat dari pelaksanaan RAT yang dilakukan sebelum akhir bulan Maret di setiap tahun berjalan.

Koperasi Husada memiliki sisa hasil usaha (SHU) yang tergolong besar, tahun anggaran 2018 lalu mencapai Rp200 juta, tahun 2019 meningkat menjadi Rp300 juta lebih.

Pemerintah daerah berharap, pengelolaan koperasi tersebut, termasuk koperasi lainnya di lingkungan pegawai negeri sipil, dapat dijalankan dengan pengelolaan yang baik.

Kemudian menghindari penumpukan hutang beku atau hutang tidak terbayarkan oleh anggota, serta mampu menjadi teladan terhadap pengelolaan koperasi yang menyejahterakan seluruh anggotanya.

Bupati pun mendorong lebih banyak lagi pembentukan koperasi di daerah itu, tidak hanya bergerak pada simpan pinjam, namun mampu mengelola koperasi konsumsi, menjangkau keanggotaan para petani, nelayan dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah.***

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020