Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Ekklesia Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, menggelar kebaktian "Jumat Agung" dan perjamuan kudus, memperingati kematian Yesus Kristus di kayu salib, yang dilakukan secara daring/online.
Ibadah secara online itu, dipimpin langsung Pendeta Semuell Pangalo, pada Jumat pagi, menindaklanjuti imbauan dari pemerintah dan maklumat kepolisian terkait larangan untuk berkumpul, baik di rumah ibadah, fasilitas umum dan lainnya, guna mencegah penyebaran virus corona baru atau COVID-19.
"Jemaat Tuhan diharapkan menyaksikan ibadah Jumat Agung dengan baik dan khusyuk dari rumah masing-masing melalui aplikasi yang telah disiapkan," kata Pangalo.
Siaran langsung ibadah tersebut melalui aplikasi Youtube dan Facebook itu yang disaksikan jemaat setempat, dan kebaktian seperti ini sudah tiga kali dilakukan sejak akhir Maret 2020.
Dalam firman Tuhan yang terdapat pada kitab Timotius itu, Pangalo mengangkat tentang tema masa sukar yang dialami umat Tuhan pada zaman dulu, karena tidak menuruti apa yang Tuhan firmankan.
"Kesombongan dan keangkuhan yang berlebihan dalam diri manusia, menjadi penghukuman dari Tuhan. Seperti 10 tulah yang diberikan Tuhan kepada Firaun, pada zaman perbudakan bagi umat Israel," tambahnya.
Pangalo juga mengajak jemaat untuk taat menjalankan imbauan dari pemerintah, guna mencegah dan memutus rantai penyebaran corona.
Pantauan ANTARA, sejumlah jemaat dengan hikmat merayakan Jumat Agung secara online di rumahnya masing-masing.
"Meski menyaksikan dari rumah lewat online, tentunya tidak mengurangi makna dari ibadah yang kami jalani," kata jemaat lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Ibadah secara online itu, dipimpin langsung Pendeta Semuell Pangalo, pada Jumat pagi, menindaklanjuti imbauan dari pemerintah dan maklumat kepolisian terkait larangan untuk berkumpul, baik di rumah ibadah, fasilitas umum dan lainnya, guna mencegah penyebaran virus corona baru atau COVID-19.
"Jemaat Tuhan diharapkan menyaksikan ibadah Jumat Agung dengan baik dan khusyuk dari rumah masing-masing melalui aplikasi yang telah disiapkan," kata Pangalo.
Siaran langsung ibadah tersebut melalui aplikasi Youtube dan Facebook itu yang disaksikan jemaat setempat, dan kebaktian seperti ini sudah tiga kali dilakukan sejak akhir Maret 2020.
Dalam firman Tuhan yang terdapat pada kitab Timotius itu, Pangalo mengangkat tentang tema masa sukar yang dialami umat Tuhan pada zaman dulu, karena tidak menuruti apa yang Tuhan firmankan.
"Kesombongan dan keangkuhan yang berlebihan dalam diri manusia, menjadi penghukuman dari Tuhan. Seperti 10 tulah yang diberikan Tuhan kepada Firaun, pada zaman perbudakan bagi umat Israel," tambahnya.
Pangalo juga mengajak jemaat untuk taat menjalankan imbauan dari pemerintah, guna mencegah dan memutus rantai penyebaran corona.
Pantauan ANTARA, sejumlah jemaat dengan hikmat merayakan Jumat Agung secara online di rumahnya masing-masing.
"Meski menyaksikan dari rumah lewat online, tentunya tidak mengurangi makna dari ibadah yang kami jalani," kata jemaat lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020