Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo memproduksi masker fesyen bermotif sulam khas daerah itu, karawo, seiring menjawab kebutuhan masyarakat dalam penggunaan masker dalam era normal baru.
Pemilik galeri Rumah Karawo, Agus Lahinta di Gorontalo, Kamis, mengatakan masker yang diproduksi tersebut dapat digunakan untuk pelindung diri maupun untuk bergaya saat ke acara maupun jalan-jalan.
"Saya membuat empat jenis masker, yaitu sulaman karawo, karawo printing, karawo patchwork dan perpaduan karawo dan batik atau Kabate," ujarnya.
Untuk varian harga dari masker yang diproduksi dengan berbagai desain dan warna tersebut dimulai dari Rp30 ribu, Rp50 ribu dan Rp60 ribu per lembarnya.
"Selain dijual untuk lokal Gorontalo, masker ini pun telah dijual hingga ke Jakarta, Malang dan sejumlah daerah di pulau Sulawesi," ungkapnya.
Agus menargetkan penjualan 200 masker dalam satu bulan, dan ke depan masker tersebut akan melengkapi produk fesyen di galeri Rumah Karawo.
"Kita akan berada dalam kondisi yang entah sampai kapan, tetapi orang yang menggunakan masker ada terus ada," kata dia, lagi.
Menurutnya, UMKM harus memiliki inovasi agar dapat bangkit dalam kondisi yang cukup sulit akibat dari pandemi COVID-19.
"Kita harus bisa melihat peluang yang ada, contohnya saya di bidang fesyen memproduksi sesuatu di bidang ini serta melakukan kampanye protokol kesehatan dalam upaya pencegahan COVID-19 dalam kemasan maupun produk," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Pemilik galeri Rumah Karawo, Agus Lahinta di Gorontalo, Kamis, mengatakan masker yang diproduksi tersebut dapat digunakan untuk pelindung diri maupun untuk bergaya saat ke acara maupun jalan-jalan.
"Saya membuat empat jenis masker, yaitu sulaman karawo, karawo printing, karawo patchwork dan perpaduan karawo dan batik atau Kabate," ujarnya.
Untuk varian harga dari masker yang diproduksi dengan berbagai desain dan warna tersebut dimulai dari Rp30 ribu, Rp50 ribu dan Rp60 ribu per lembarnya.
"Selain dijual untuk lokal Gorontalo, masker ini pun telah dijual hingga ke Jakarta, Malang dan sejumlah daerah di pulau Sulawesi," ungkapnya.
Agus menargetkan penjualan 200 masker dalam satu bulan, dan ke depan masker tersebut akan melengkapi produk fesyen di galeri Rumah Karawo.
"Kita akan berada dalam kondisi yang entah sampai kapan, tetapi orang yang menggunakan masker ada terus ada," kata dia, lagi.
Menurutnya, UMKM harus memiliki inovasi agar dapat bangkit dalam kondisi yang cukup sulit akibat dari pandemi COVID-19.
"Kita harus bisa melihat peluang yang ada, contohnya saya di bidang fesyen memproduksi sesuatu di bidang ini serta melakukan kampanye protokol kesehatan dalam upaya pencegahan COVID-19 dalam kemasan maupun produk," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020