Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pihak Bank Dunia mengevaluasi program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas), di Kabupaten Gorontalo Utara, yang direalisasikan tahun anggaran 2014.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Ismail Patamani, Kamis, mengatakan, sangat berterima kasih atas bantuan Bank Dunia (World Bank) yang sudah membantu masyarakat dalam memenuhi ketersediaan air bersih.
Menurutnya, sebagai daerah membangun kabupaten ini masih mengalami keterbatasan anggaran dalam pemenuhan infrastruktur kebutuhan dasar masyarakat.
Sehingga dukungan dana dari pemerintah pusat, provinsi dan pihak-pihak luar sangat diharapkan.
Apalagi target dalam waktu dekat, pemerintah daerah berkeinginan mewujudkan fasilitas pipa air bawah laut yang akan menjangkau kebutuhan air bersih di wilayah kepulauan.
Pemerintah daerah berjanji kata Sekda, akan membenahi beberapa kekurangan hasil evaluasi pihak Bank Dunia, serta berkoordinasi dengan lintas satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk optimalisasi Pamsimas di daerah ini.
Sekda mengatakan, program Pamsimas di kabupaten ini melibatkan 10 desa, 8 desa dianggarkan melalui APBN dan 2 desa didanai dari anggaran "sharing" dari APBD kabupaten ini dengan total anggaran mencapai Rp2,2 miliar.
10 desa tersebut yaitu, Desa Buata, Tombulilato, Hutokalo, Motilango, Kikia, Putiana, Sogu, Motihelumo dan Tolango.
Rencananya tahun anggaran 2015 melalui program APBN, Kabupaten Gorontalo Utara mendapatkan program Pamsimas untuk 4 desa yaitu, Desa Ponelo, Tanjung Karang dan Molantadu.
Ketua tim evaluasi Bank Dunia, Lina Damayanti mengatakan, ada beberapa hal penting dan perlu diperhatikan dalam menjalankan program Pamsimas di daerah ini.
Diantaranya, ketersediaan jamban keluarga yang masih minim, penetapan desa penerima bantuan yang tepat, pengelolaan dan penguatan program termasuk partisipasi masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Ismail Patamani, Kamis, mengatakan, sangat berterima kasih atas bantuan Bank Dunia (World Bank) yang sudah membantu masyarakat dalam memenuhi ketersediaan air bersih.
Menurutnya, sebagai daerah membangun kabupaten ini masih mengalami keterbatasan anggaran dalam pemenuhan infrastruktur kebutuhan dasar masyarakat.
Sehingga dukungan dana dari pemerintah pusat, provinsi dan pihak-pihak luar sangat diharapkan.
Apalagi target dalam waktu dekat, pemerintah daerah berkeinginan mewujudkan fasilitas pipa air bawah laut yang akan menjangkau kebutuhan air bersih di wilayah kepulauan.
Pemerintah daerah berjanji kata Sekda, akan membenahi beberapa kekurangan hasil evaluasi pihak Bank Dunia, serta berkoordinasi dengan lintas satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk optimalisasi Pamsimas di daerah ini.
Sekda mengatakan, program Pamsimas di kabupaten ini melibatkan 10 desa, 8 desa dianggarkan melalui APBN dan 2 desa didanai dari anggaran "sharing" dari APBD kabupaten ini dengan total anggaran mencapai Rp2,2 miliar.
10 desa tersebut yaitu, Desa Buata, Tombulilato, Hutokalo, Motilango, Kikia, Putiana, Sogu, Motihelumo dan Tolango.
Rencananya tahun anggaran 2015 melalui program APBN, Kabupaten Gorontalo Utara mendapatkan program Pamsimas untuk 4 desa yaitu, Desa Ponelo, Tanjung Karang dan Molantadu.
Ketua tim evaluasi Bank Dunia, Lina Damayanti mengatakan, ada beberapa hal penting dan perlu diperhatikan dalam menjalankan program Pamsimas di daerah ini.
Diantaranya, ketersediaan jamban keluarga yang masih minim, penetapan desa penerima bantuan yang tepat, pengelolaan dan penguatan program termasuk partisipasi masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015