Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Bupati Bone Bolango Hamim Pou optimistis jika angka kemiskinan di daerah itu, terus berkurang setiap tahun, dan kesejahteraan rakyat akan meningkat.
"Angka kemiskinan di Kabupaten Bone Bolango dari tahun ke tahun mulai berkurang, dulunya penduduk miskin di kisaran 31 persen sekarang berkurang menjadi 17 persen," kata bupati usai berziarah di makam Pahlawan Nani Wartabone, guna memperingati HUT Kabupaten Bone Bolango ke-12, Rabu.
Menurutnya, momentun HUT ke-12 daerah itu, untuk menjadikan target daerah yang akan bebas dari kemiskinan. Namun perlu dilakukan upaya dan langkah-langkah kongkrit peningkatan kesejahteraan rakyat setiap tahun.
"Daerah Kami merupakan penduduk termiskin terendah ke 2 di Provinsi Gorontalo, tetapi masih di bawah rata-rata nasional. Tugas kami ke depan yaitu bagaimana mensejahterakan dan mengurangi tingkat kemiskinan, tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar," katanya.
Menurutnya, jika dirinya diberikan kesempatan lagi untuk memimpin daerah itu melalui pilkada 2015, pihaknya yakin dalam waktu 4 atau 5 tahun ke depan angka kemiskinan di Bone Bolango berkurang.
Kabupaten Bone BOlango belum memiliki pusat pemerintahan, ini yang menjadi prioritas bupati yaitu penataan pusat pemerintahan. Banyak desa juga belum berkembang dengan baik, maka sejak 3 Tahun lalu diberikan anggaran dana
langsung ke desa-desa.
Pemkab setempat memperhatikan desa-desa terpencil seperti di Kecamatan terpencil Pinogu dan Mongiilo terus diintervensi mulai pembangunanjembatan, perintisan jalan dan sebagainya.
"Kami selalu mengupayakan agar prasarana dan layanan pendidikan, kesehatan dan akses jalan bisa merata ke seluruh masyarakat Bone Bolango," ujarnya.
Bupati menyadari bahwa prasarana dan layanan pendidikan serta kesehatan belum memungkinkan, apalagi di bidang pendidikan karena terjadi disparitas, tenaga pendidik dan kependidikan antar wilayah.
"Para Guru hanya terpusat di Suwawa, Kabila atau Tapa, sementara di Bone pesisir seperti di Bone, Bone Raya, Pinogu dan Moniilo, masih kekurangan tenaga pengajar, itulah sebabnya menjadi prioritas utama kami," tambahnya.
Beliau menambahkan, pemkab terus mengupayakan agar pemerintah pusat dapat memberi pengecualian pada rekrutmen guru, dengan tidak ada moratorium, karena setiap tahun ada 40 tenaga pengajar yang pensiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
"Angka kemiskinan di Kabupaten Bone Bolango dari tahun ke tahun mulai berkurang, dulunya penduduk miskin di kisaran 31 persen sekarang berkurang menjadi 17 persen," kata bupati usai berziarah di makam Pahlawan Nani Wartabone, guna memperingati HUT Kabupaten Bone Bolango ke-12, Rabu.
Menurutnya, momentun HUT ke-12 daerah itu, untuk menjadikan target daerah yang akan bebas dari kemiskinan. Namun perlu dilakukan upaya dan langkah-langkah kongkrit peningkatan kesejahteraan rakyat setiap tahun.
"Daerah Kami merupakan penduduk termiskin terendah ke 2 di Provinsi Gorontalo, tetapi masih di bawah rata-rata nasional. Tugas kami ke depan yaitu bagaimana mensejahterakan dan mengurangi tingkat kemiskinan, tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar," katanya.
Menurutnya, jika dirinya diberikan kesempatan lagi untuk memimpin daerah itu melalui pilkada 2015, pihaknya yakin dalam waktu 4 atau 5 tahun ke depan angka kemiskinan di Bone Bolango berkurang.
Kabupaten Bone BOlango belum memiliki pusat pemerintahan, ini yang menjadi prioritas bupati yaitu penataan pusat pemerintahan. Banyak desa juga belum berkembang dengan baik, maka sejak 3 Tahun lalu diberikan anggaran dana
langsung ke desa-desa.
Pemkab setempat memperhatikan desa-desa terpencil seperti di Kecamatan terpencil Pinogu dan Mongiilo terus diintervensi mulai pembangunanjembatan, perintisan jalan dan sebagainya.
"Kami selalu mengupayakan agar prasarana dan layanan pendidikan, kesehatan dan akses jalan bisa merata ke seluruh masyarakat Bone Bolango," ujarnya.
Bupati menyadari bahwa prasarana dan layanan pendidikan serta kesehatan belum memungkinkan, apalagi di bidang pendidikan karena terjadi disparitas, tenaga pendidik dan kependidikan antar wilayah.
"Para Guru hanya terpusat di Suwawa, Kabila atau Tapa, sementara di Bone pesisir seperti di Bone, Bone Raya, Pinogu dan Moniilo, masih kekurangan tenaga pengajar, itulah sebabnya menjadi prioritas utama kami," tambahnya.
Beliau menambahkan, pemkab terus mengupayakan agar pemerintah pusat dapat memberi pengecualian pada rekrutmen guru, dengan tidak ada moratorium, karena setiap tahun ada 40 tenaga pengajar yang pensiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015