Balai Karantina Pertanian Gorontalo mencatat sepanjang masa pandemi COVID-19 tahun 2020 terjadi lonjakan sertifikasi ekspor kelapa parut asal Provinsi Gorontalo, lebih dari enam kali lipat dibanding periode sama di tahun 2019.

"Akselerasi ekspor kelapa parut Gorontalo sangat luar biasa. Baru masuk bulan ke 10, tidak hanya volumenya yang melejit tapi negara tujuan ekspor kelapa parut asal Gorontalo ini juga meningkat dua kali lipat," ujar Plt. Kepala Karantina Pertanian Gorontalo, Donni Musydayan saragih, Selasa.

Pada tahun 2019 kata Donni, ekspor kelapa parut Gorontalo hanya 339,4 ton menuju lima negara tujuan ekspor yaitu Polandia, Perancis, United Kingdom, Syiria dan Kroasia.

Sedangkan di bulan Oktober 2020, ekspor kelapa parut Gorontalo telah mencapai 2.544,7 ton dengan negara tujuan ekspor dan meningkat menjadi 15 negara yaitu Jerman, inggris, Polandia, Rusia, Slovenia, Belanda, Italia, Perancis, Uruguay, Spanyol, Bazil, Argentina, Siprus, Portugal, dan Yunani.

"Lompatan data akselerasi ekspor kelapa parut di Gorontalo ini selain adanya peningkatan produksi juga didorong dengan sosialisasi Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditas Pertanian (Gratieks) yang dilakukan Karantina Pertanian Gorontalo kepada para eksportir," paparnya.

Program Gratieks yang dilakukan Karantina Pertanian Gorontalo adalah dengan melakukan pendampingan para eksportir dalam memenuhi persyaratan ekspor dari negara tujuan, percepatan layanan hingga membuka akses informasi seluas-luasnya melalui layanan klinik ekspor.

"Selaku otoritas karantina, Pejabat Karantina Pertanian Gorontalo akan melakukan pemeriksaan agar kelapa parut asal Gorontalo benar-benar bebas dari serangga hidup, serta menerbitkan sertifikasi jaminan sehat, aman dan bebas dari hama penyakit, demi menjaga kualitas dan peluang di pasar ekspor," katanya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020