Pihak Hutan Tanaman Industri (HTI) Gorontalo mengerahkan alat berat untuk mengeruk Sungai  di Desa Zuriati pascabanjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter, di Kecamatan Monano yang merendam ratusan permukiman warga.

Humas PT Katingan Timber Grup HTI Gorontalo, Herman Adam di Gorontalo, Kamis, mengatakan pihaknya mendukung upaya pemerintah kabupaten (pemkab) setempat dalam percepatan penanganan dan penanggulangan bencana banjir.

Luapan sungai yang tidak mampu menampung debit air menjadi salah satu pemicu banjir, sehingga HTI Gorontalo mengerahkan alat berat untuk melakukan normalisasi pascabanjir pada Rabu (23/12/2020) melalui kegiatan pengerukan.

"Volume hujan cukup besar melanda wilayah itu dan dikhawatirkan masih akan melanda desa-desa rawan banjir sehingga pihak HTI mengambil peran melakukan normalisasi sungai," katanya.

HTI pun akan membangun dapur umum bekerja sama dengan pihak Dinas Sosial setempat dan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten.

Menyiapkan beras, ikan segar, sayur dan rempah-rempah.

"Seluruhnya diolah di dapur umum di posko penanggulangan bencana berlokasi di aula kantor Desa Tudi dan disalurkan ke masyarakat terdampak dalam bentuk makanan siap saji," katanya.

Dua unit mobil tanki air pun disiagakan untuk mendistribusikan keperluan air bersih.

Data pemerintah Kecamatan Monano, banjir merendam 400 lebih rumah menyebabkan 870 kepala keluarga (KK) atau 2.986 jiwa terdampak.

Banjir terparah dengan ketinggian air mencapai dada pria dewasa melanda Desa Tudi dan Pilohulata.***
Pihak HTI Gorontalo mengerahkan mobil tanki air bersih dan membangun dapur umum untuk penyaluran makanan siap saji bagi warga terdampak banjir Kecamatan Monano. (ANTARA/HO)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020