Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Tim evaluasi Hutan Tanaman Industri (HTI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mengunjungi Kabupaten Gorontalo Utara diterima langsung Bupati Indra Yasin, Senin.
Bupati pun menggambarkan kondisi HTI di kabupaten ini yang sudah berjalan sejak tahun 2012.
Kepada ketua tim evaluasi HTI Kementerian LHK, Suwandi bersama jajarannya dihadiri pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta pihak Dinas Kehutanan Provinsi Gorontalo, bupati mengatakan pada dasarnya pemerintah daerah sangat mendukung program tersebut.
Didasarkan beberapa pertimbangan yaitu, kondisi lahan dan gunung di kabupaten ini yang mayoritas dalam kondisi rusak dan kritis.
Tingginya aktifitas "ilegal logging" dan pembukaan areal pertanian secara berpindah turut mempengaruhi kerusakan hutan.
Sehingga upaya menanam kembali di wilayah hutan kritis dinilai sangat sejalan dengan program HTI, sebab pihak perusahaan melakukan penanaman kembali di wilayah kritis.
Aktifitas perusahaan HTI pun sangat menguntungkan sebab menjadi salah satu penyumbang turunnya angka pengangguran daerah ini yang kini hanya tersisa 2,3 persen. Disamping turunnya angka kemiskinan dari 19,02 persen menjadi 18,11 persen.
Investasi ini pun sangat menguntungkan daerah sebab menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sangat menunjang peningkatan pembangunan di daerah ini.
Meski mendukung kegiatan investasi ini kata bupati, pemerintah daerah tetap "mewarning" pihak perusahaan untuk tidak menghilangkan hak tanam masyarakat di setiap kecamatan.
Mereka pun dituntut melakukan sosialisasi secara terus menerus, agar masyarakat dapat memahami dan bersama-sama mendukung aktivitas HTI.
"Pihak perusahaan jangan main paksa, namun harus dilakukan sosialisasi dan mengutamakan musyawarah mufakat, serta tidak menimbulkan gesekan dan persoalan krusial di tengah masyarakat," kata bupati.
Ia menambahkan, empat hal yang diaspirasikan masyarakat terkait aktifitas HTI yaitu, tersumbatnya sumber air bersih di hulu sungai pada musim kemarau, serta perlu adanya pelestarian daerah aliran sungai (DAS).
Mengingat DAS perlu dijaga secara terus menerus sehingga saat musim kemarau ketersediaan air masih terjaga.
Kemudian masalah tenaga kerja, agar pihak HTI tidak merekrut tenaga dari luar daerah namun harus mempekerjakan putra-putra Gorontalo Utara.
Dan yang terpenting kata bupati adalah, pihak HTI tidak melakukan pembabatan hutan secara sporadis.
"Aspirasi-aspirasi ini harus menjadi perhatian khusus pihak perusahaan HTI agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat," jelasnya.
Sebab pemerintah daerah menekankan pola kemitraan antara perusahaan HTI dengan masyarakat, melalui program tumpang sari sehingga aktifitas pertanian tetap berjalan normal dan kondusif.
Pemerintah daerah pun akan meminta pihak perusahaan untuk menyalurkan dana "coorporate social responsibility" (CSR) untuk membantu masyarakat khususnya membangun rumah layak huni serta mendukung infrastruktur publik yang sangat dibutuhkan daerah seperti program pendidikan dan kesehatan.
Tim Evaluasi LHK HTI Kunjungi Gorontalo Utara
Senin, 12 Oktober 2015 22:49 WIB