Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tomilito berkekuatan 2x50 Mega Watt (MW) di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, ditargetkan mulai dioperasikan pada Oktober 2021.
"Kemajuan pembangunannya sudah mencapai 95 persen, dan dipastikan pada bulan Oktober nanti seluruhnya telah fungsional," kata Direktur PT Gorontalo Listrik Perdana, Pria Dinar di Gorontalo, Rabu.
Karena kekuatannya 2x50 MW, maka ada 2 unit turbin, 2 generator dan 2 ketel uap (boiler) yang akan beroperasi.
Kendala adanya pandemi COVID-19 harus dihadapi pihaknya kata Pria, sebab jumlah pekerja sangat terbatas yang bisa masuk lokasi.
Pihaknya kata dia, tidak ingin ada risiko-risiko akibat paparan virus Corona yang dapat mengganggu pekerjaan dan target realisasi pembangunan.
Termasuk jumlah tenaga ahli pun sangat dibatasi namun perlu didatangkan karena menyangkut garansi produk dari alat-alat spesifik yang digunakan.
"Yang mengerjakan harus tenaga ahli karena memang peralatan yang mahal-mahal khususnya di bagian mekanikal dan elektrikal sangat memerlukan tenaga ahli berkompeten," katanya.
Hingga saat ini, jumlah tenaga kerja lokal untuk bagian konstruksi atau pekerjaan sipil lebih dari 1.000 orang.
Sementara tenaga kerja asing (TKA) untuk bagian mekanikal dan konstruksi mencapai 261 orang.
Namun diakuinya, jumlah itu dinamis disesuaikan dengan keperluan pekerjaan.
Termasuk pada bulan Ramadhan, pihaknya berencana menambah beberapa tenaga kerja untuk percepatan pembangunan hingga benar-benar siap dioperasikan 100 persen. ***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
"Kemajuan pembangunannya sudah mencapai 95 persen, dan dipastikan pada bulan Oktober nanti seluruhnya telah fungsional," kata Direktur PT Gorontalo Listrik Perdana, Pria Dinar di Gorontalo, Rabu.
Karena kekuatannya 2x50 MW, maka ada 2 unit turbin, 2 generator dan 2 ketel uap (boiler) yang akan beroperasi.
Kendala adanya pandemi COVID-19 harus dihadapi pihaknya kata Pria, sebab jumlah pekerja sangat terbatas yang bisa masuk lokasi.
Pihaknya kata dia, tidak ingin ada risiko-risiko akibat paparan virus Corona yang dapat mengganggu pekerjaan dan target realisasi pembangunan.
Termasuk jumlah tenaga ahli pun sangat dibatasi namun perlu didatangkan karena menyangkut garansi produk dari alat-alat spesifik yang digunakan.
"Yang mengerjakan harus tenaga ahli karena memang peralatan yang mahal-mahal khususnya di bagian mekanikal dan elektrikal sangat memerlukan tenaga ahli berkompeten," katanya.
Hingga saat ini, jumlah tenaga kerja lokal untuk bagian konstruksi atau pekerjaan sipil lebih dari 1.000 orang.
Sementara tenaga kerja asing (TKA) untuk bagian mekanikal dan konstruksi mencapai 261 orang.
Namun diakuinya, jumlah itu dinamis disesuaikan dengan keperluan pekerjaan.
Termasuk pada bulan Ramadhan, pihaknya berencana menambah beberapa tenaga kerja untuk percepatan pembangunan hingga benar-benar siap dioperasikan 100 persen. ***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021