Ratusan kendaraan yang terdiri dari truk, mobil bak terbuka, dan mobil pribadi lolos melintasi perbatasan Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Utara di Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara, Kamis.
Kendaraan yang lolos tersebut dianggap memenuhi persyaratan karena memuat bahan logistik dan niaga, memiliki surat tugas kedinasan, hingga surat kesehatan, kata salah seorang petugas dari Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo, Halid Kasim.
"Setiap kendaraan yang masuk dan keluar kami catat nomor kendaraannya, jenis muatan, dan jumlah sopirnya," katanya.
Sejak penyekatan perbatasan yang dilakukan mulai pukul 00.00 Wita hingga pukul 13.00 Wita, jumlah kendaraan yang masuk dari Sulut ke Gorontalo tercatat sebanyak 113 unit yang didominasi truk angkutan barang.
Sementara kendaraan yang keluar dari Gorontalo menuju Sulut tercatat 43 unit yang terdiri dari mobil pribadi dan truk.
"Warga yang melintas dari dua kecamatan terdekat di Gorontalo maupun Sulut tidak kami data. Mereka hanya menitipkan KTP saja kepada petugas karena hanya ada urusan sebentar," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan ANTARA pukul 13.30 Wita, arus lalu lintas masih ramai lancar meski beberapa diantaranya harus menjalani pemeriksaan kesehatan COVID-19 di posko perbatasan peniadaan mudik.
Sejumlah pengendara sepeda motor dan bentor tidak menjalani pemeriksaan oleh petugas, karena tidak bertujuan untuk mudik.
"Hari ini ada pasar pada pagi dan siang hari. Jadi biasanya warga dari kampung sebelah datang berbelanja di pasar di Desa Kota Jin Gorontalo. Makanya ramai sepeda motor melintas di sini," kata salah seorang warga yang tinggal di kompleks gerbang perbatasan, Leti Jamalu.
Menurutnya arus lalu lintas di perbatasan saat peniadaan mudik tahun ini tidak menumpuk di pintu masuk, bila dibandingkan dengan larangan mudik tahun 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
Kendaraan yang lolos tersebut dianggap memenuhi persyaratan karena memuat bahan logistik dan niaga, memiliki surat tugas kedinasan, hingga surat kesehatan, kata salah seorang petugas dari Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo, Halid Kasim.
"Setiap kendaraan yang masuk dan keluar kami catat nomor kendaraannya, jenis muatan, dan jumlah sopirnya," katanya.
Sejak penyekatan perbatasan yang dilakukan mulai pukul 00.00 Wita hingga pukul 13.00 Wita, jumlah kendaraan yang masuk dari Sulut ke Gorontalo tercatat sebanyak 113 unit yang didominasi truk angkutan barang.
Sementara kendaraan yang keluar dari Gorontalo menuju Sulut tercatat 43 unit yang terdiri dari mobil pribadi dan truk.
"Warga yang melintas dari dua kecamatan terdekat di Gorontalo maupun Sulut tidak kami data. Mereka hanya menitipkan KTP saja kepada petugas karena hanya ada urusan sebentar," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan ANTARA pukul 13.30 Wita, arus lalu lintas masih ramai lancar meski beberapa diantaranya harus menjalani pemeriksaan kesehatan COVID-19 di posko perbatasan peniadaan mudik.
Sejumlah pengendara sepeda motor dan bentor tidak menjalani pemeriksaan oleh petugas, karena tidak bertujuan untuk mudik.
"Hari ini ada pasar pada pagi dan siang hari. Jadi biasanya warga dari kampung sebelah datang berbelanja di pasar di Desa Kota Jin Gorontalo. Makanya ramai sepeda motor melintas di sini," kata salah seorang warga yang tinggal di kompleks gerbang perbatasan, Leti Jamalu.
Menurutnya arus lalu lintas di perbatasan saat peniadaan mudik tahun ini tidak menumpuk di pintu masuk, bila dibandingkan dengan larangan mudik tahun 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021