Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berharap calon gubernur (cagub) yang memimpin daerah tersebut, kelak adalah putra daerah.
"Gorontalo punya banyak putra daerah asli yang potensial. Mereka lahir di Gorontalo, merantau dan sukses berkarir di daerah orang. Orang-orang seperti ini layak maju di Pilgub nanti," ujarnya, Selasa.
Banyaknya putra Gorontalo yang sukses di rantau, lanjutnya, merupakan sebuah kekuatan untuk memajukan Gorontalo.
Menurutnya putra daerah layak memperoleh kesempatan memimpin karena memiliki kedekatan emosional, kultural serta memahami kondisi masyarakat lokal.
"Jangan sampai Gorontalo hanya menjadi tempat orang mengeruk keuntungan ekonomi dan keuntungan politik. Saat pemilu ramai datang cari simpati rakyat, giliran sudah terpilih warga terlupakan. Itulah sebabnya putra asli Gorontalo penting untuk bangun daerah," tegasnya.
Di mata Ketua DPD I Golkar itu, Gorontalo memiki karaktek yang unik, sehingga calon pemimpin harus benar-benar paham daerah.
Pemimpin tidak hanya dituntut untuk mengantarkan Gorontalo sebagai daerah yang maju dan berkembang, namun juga wajib
mengembalikani nilai-nilai adat dan tradisi daerah yang perlahan mulai pudar.
"Contohnya bahasa Gorontalo. Sejauh ini banyak generasi muda sudah tidak bangga berbahasa daerah. Bagaimana mungkin kita bisa membumikan kembali bahasa daerah sementara pemimpinnya tidak bisa berbahasa Gorontalo? Itu contoh kecil," imbuhnya.
Gorontalo sendiri punya banyak kader potensial yang sukses berkarir di daerah lain.
Tokoh-tokoh seperti Rachmat Gobel, Suharso Monoarfa, Roem Kono, Sandiaga Uno, Sjafruddin Mosii serta Toni Uloli adalah sedikit dari banyaknya putra daerah yang sukses dalam bisnis, politik maupun birokrasi.
Dari nama nama-nama tersebut, baru Toni Uloli, mantan Wakil Gubernur Gorontalo yang pernah mencoba peruntungan di Pilkada beberapa tahun lalu namun kalah dengan pasangan Rusli Habibie dan Idris Rahim.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
"Gorontalo punya banyak putra daerah asli yang potensial. Mereka lahir di Gorontalo, merantau dan sukses berkarir di daerah orang. Orang-orang seperti ini layak maju di Pilgub nanti," ujarnya, Selasa.
Banyaknya putra Gorontalo yang sukses di rantau, lanjutnya, merupakan sebuah kekuatan untuk memajukan Gorontalo.
Menurutnya putra daerah layak memperoleh kesempatan memimpin karena memiliki kedekatan emosional, kultural serta memahami kondisi masyarakat lokal.
"Jangan sampai Gorontalo hanya menjadi tempat orang mengeruk keuntungan ekonomi dan keuntungan politik. Saat pemilu ramai datang cari simpati rakyat, giliran sudah terpilih warga terlupakan. Itulah sebabnya putra asli Gorontalo penting untuk bangun daerah," tegasnya.
Di mata Ketua DPD I Golkar itu, Gorontalo memiki karaktek yang unik, sehingga calon pemimpin harus benar-benar paham daerah.
Pemimpin tidak hanya dituntut untuk mengantarkan Gorontalo sebagai daerah yang maju dan berkembang, namun juga wajib
mengembalikani nilai-nilai adat dan tradisi daerah yang perlahan mulai pudar.
"Contohnya bahasa Gorontalo. Sejauh ini banyak generasi muda sudah tidak bangga berbahasa daerah. Bagaimana mungkin kita bisa membumikan kembali bahasa daerah sementara pemimpinnya tidak bisa berbahasa Gorontalo? Itu contoh kecil," imbuhnya.
Gorontalo sendiri punya banyak kader potensial yang sukses berkarir di daerah lain.
Tokoh-tokoh seperti Rachmat Gobel, Suharso Monoarfa, Roem Kono, Sandiaga Uno, Sjafruddin Mosii serta Toni Uloli adalah sedikit dari banyaknya putra daerah yang sukses dalam bisnis, politik maupun birokrasi.
Dari nama nama-nama tersebut, baru Toni Uloli, mantan Wakil Gubernur Gorontalo yang pernah mencoba peruntungan di Pilkada beberapa tahun lalu namun kalah dengan pasangan Rusli Habibie dan Idris Rahim.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015