Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, membentuk posko penanggulangan kekeringan di 72 desa terdampak.

Bupati Indra Yasin, Jumat, usai memimpin rapat terbatas dengan seluruh instansi teknis terkait penanggulangan kekeringan mengatakan, posko sengaja dibentuk di setiap desa dipimpin langsung para Kepala Desa, dibawah koordinasi camat.

Menurut ia, kekeringan di kabupaten ini telah menjadi musibah nasional, sebab dampak dan kerugian yang ditimbulkan sangat dirasakan warga.

Dia menjelaskan, saat ini 1.669 hektare sawah dan 1.419 hektare ladang jagung mengalami puso dan gagal panen, 830 hektare sawah terancam gagal panen.

Wilayah terparah yang mengalami bencana kekeringan yakni Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kwandang, Tomilito dan Kecamatan Gentuma.

Pemerintah Daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerja sama dengan Badan Layanan Umum Sarana Penyedia Air Minum (BLU-SPAM), Dinas Sosial, Dinas Perhubungan dan Badan Lingkungan Hidup, telah mengerahkan sejumlah mobil tangki yang mendistribusikan air bersih gratis kepada masyarakat.

"Hingga saat ini, sudah lebih dari 11 ribu liter air bersih yang disalurkan secara langsung, untuk memudahkan masyarakat," ujar bupati.

Sedangkan mengantisipasi gagal panen yang lebih meluas, Dinas Pertanian setempat telah mengerahkan 8 unit alkon dan membuat 2 unit sumur suntik yang ditempatkan di wilayah persawahan terluas, seperti di Desa Langke Kecamatan Gentuma dan Desa Bulalo Kecamatan Kwandang.

Bupati mengaku, penanganan musibah kekeringan ini akan terus dilakukan mengingat informasi yang diterima pihaknya dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat, bahwa musim kemarau diperkirakan akan berlangsung hingga Desember nanti.

Selain akan meminta bantuan dana dari Pemerintah Pusat dan Provinsi kata bupati, pihaknya akan mengerahkan masyarakat di seluruh masjid untuk melaksanakan doa minta hujan "Istisqa".

Dampak kekeringan juga mengakibatkan kebakaran areal perkebunan di wilayah Sumalata, Biau dan Tolinggula, dimana informasi yang dilaporkan Dinas Kehutanan Pertambangan dan Energi (Dishuttamben) setempat, ribuan pohon cengkeh, kelapa dan tanaman cabai terbakar.

Ditambah lagi ada sekitar 160 pohon pinus di wilayah hutan Dambalo, Kecamatan Tomilito ikut terbakar dipicu kekeringan yang melanda wilayah tersebut.

"Kita harus bergerak cepat, termasuk menginstruksikan Dinas Keuangan setempat untuk mempermudah proses pencairan anggaran yang akan digunakan pada penanggulangan dampak kekeringan di daerah ini," ujar bupati.

Rapat terbatas yang dipimpinnya, dihadiri Wakil Bupati Roni Imran dan jajaran Pemerintahan Daerah tersebut.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015