Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Wisye Pangemanan, menyalurkan bantuan benih sayur kepada para ibu rumah tangga di Kecamatan Tolinggula.
"Saya turun di Desa Tolite Jaya, menjumpai para ibu rumah tangga untuk menyalurkan benih sayur. Di masa pandemi COVID-19 ini, kreativitas para ibu rumah tangga perlu didukung," ujar Ketua Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Gorontalo itu, Sabtu.
Ia berharap, kreativitas kaum perempuan tetap bangkit di masa pandemi ini, apalagi di sektor pertanian yang manfaatnya sangat beragam.
Baik untuk menopang keperluan pangan keluarga, juga bernilai ekonomis tinggi karena dapat mendukung pendapatan rumah tangga.
Ia pun berharap, alokasi anggaran di sektor pertanian tetap utuh di masa pandemi COVID-19.
"Pemerintah kabupaten perlu memprioritaskan alokasi anggaran yang cukup, jangan sampai terdampak refocusing mengingat sektor pertanian perlu mendapatkan dukungan anggaran dalam meningkatkan produksi pangan," katanya.
Kelompok tani perempuan pun perlu mendapatkan perhatian khusus di masa pandemi ini.
Sebab aktivitas mereka, diyakini berdampak pada peningkatan stok pangan baik untuk keperluan lokal maupun swasembada pangan nasional.
Apalagi kenaikan beberapa produk pangan khusus komoditas rempah-rempah, diantaranya bawang merah naik dari Rp40 ribu per kilo gram menjadi Rp45 ribu per kilo gram.
Maka kreativitas para ibu rumah tangga di sektor pertanian, diyakini mampu mengatasi keperluan rumah tangga yang berdampak luas.
Penyaluran bantuan benih sayuran tersebut kata Wisye lagi, diharapkan meningkatkan semangat produktivitas di sektor pertanian.
Meski skalanya rumah tangga, namun produksinya diyakini mampu menunjang ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi keluarga di masa pandemi COVID-19.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
"Saya turun di Desa Tolite Jaya, menjumpai para ibu rumah tangga untuk menyalurkan benih sayur. Di masa pandemi COVID-19 ini, kreativitas para ibu rumah tangga perlu didukung," ujar Ketua Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Gorontalo itu, Sabtu.
Ia berharap, kreativitas kaum perempuan tetap bangkit di masa pandemi ini, apalagi di sektor pertanian yang manfaatnya sangat beragam.
Baik untuk menopang keperluan pangan keluarga, juga bernilai ekonomis tinggi karena dapat mendukung pendapatan rumah tangga.
Ia pun berharap, alokasi anggaran di sektor pertanian tetap utuh di masa pandemi COVID-19.
"Pemerintah kabupaten perlu memprioritaskan alokasi anggaran yang cukup, jangan sampai terdampak refocusing mengingat sektor pertanian perlu mendapatkan dukungan anggaran dalam meningkatkan produksi pangan," katanya.
Kelompok tani perempuan pun perlu mendapatkan perhatian khusus di masa pandemi ini.
Sebab aktivitas mereka, diyakini berdampak pada peningkatan stok pangan baik untuk keperluan lokal maupun swasembada pangan nasional.
Apalagi kenaikan beberapa produk pangan khusus komoditas rempah-rempah, diantaranya bawang merah naik dari Rp40 ribu per kilo gram menjadi Rp45 ribu per kilo gram.
Maka kreativitas para ibu rumah tangga di sektor pertanian, diyakini mampu mengatasi keperluan rumah tangga yang berdampak luas.
Penyaluran bantuan benih sayuran tersebut kata Wisye lagi, diharapkan meningkatkan semangat produktivitas di sektor pertanian.
Meski skalanya rumah tangga, namun produksinya diyakini mampu menunjang ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi keluarga di masa pandemi COVID-19.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021