Gorontalo (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Gorontalo memperkirakan luas panen padi di daerah itu pada 2024 sekitar 46,23 ribu hektare, mengalami penurunan sebanyak 3,38 ribu hektare atau 6,81 persen dibandingkan luas panen padi di 2023 yang sebesar 49,61 ribu hektare.
"Berdasarkan hasil survei kerangka survei area (KSA), puncak panen padi pada 2024 berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu terjadi pada bulan September, dengan luas panen mencapai 11,49 ribu hektare," ucap Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Jumat.
Sedangkan puncak panen padi pada tahun 2023 terjadi pada bulan Januari dengan luas panen sebesar 9,44 ribu hektare.
Ia menjelaskan, realisasi panen padi sepanjang Januari − September 2024 sebesar 39,56 ribu hektare, atau mengalami penurunan sekitar 1,95 ribu hektare dibandingkan Januari − September 2023 yang mencapai 41,51 ribu hektare.
"Sementara itu, potensi luas panen padi pada Oktober − Desember 2024 diperkirakan sekitar 6,67 ribu hektare," ujar Mukhanif.
Untuk produksi padi di Gorontalo kata dia, sepanjang Januari − September 2024 diperkirakan sebesar 187,95 ribu ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 21,93 ribu ton gabah kering giling (GKG) dibandingkan Januari − September 2023 yang sebesar 209,88 ribu ton GKG.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan fase tumbuh padi hasil Survei KSA September 2024, potensi produksi padi sepanjang Oktober − Desember 2024 ialah sebesar 30,83 ribu ton GKG
Dengan demikian, total produksi padi pada 2024 diperkirakan sebesar 218,78 ribu ton GKG, atau mengalami penurunan sebanyak 32,65 ribu ton GKG (12,99 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 251,43 ribu ton GKG.
"Produksi padi tertinggi pada 2024 diperkirakan terjadi di bulan September," pungkas dia.
BPS perkirakan luas panen padi Gorontalo 46,23 ribu hektare
Jumat, 15 November 2024 14:18 WIB