Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Provinsi Gorontalo membentuk brigade alat mesin pertanian untuk pengawasan terhadap pemanfaatan bantuan yang diberikan pemerintah kepada petani setempat.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di Gorontalo, Jumat, mengatakan pembentukan brigade tersebut mengantisipasi terjadinya penyimpangan program bantuan alat mesin pertanian kepada petani dan mengoptimalkan pemanfaatannya.
"Seringkali ada laporan yang masuk bahwa peralatan mesin pertanian yang diberikan kepada petani tidak dimanfaatkan," katanya.
Selain itu, katanya, ada alsintan yang hanya diberikan kepada kelompok tertentu serta sudah dijadikan milik pribadi.
Penanganan atas masalah itu, katanya, menjadi tugas brigade alsintan dengan menerapkan aturan, terutama terhadap pemanfaatan bantuan.
Banyak juga, kata Rusli, bantuan alsintan yang tidak dirawat oleh petani maupun kelompok tani sehingga cepat rusak dan tidak dapat digunakan lagi untuk membantu mengolah pertanian.
Dia mengatakan kebiasan kelompok tani ataupun petani membiarkan alsintan rusak akibat pemeliharaan yang kurang baik untuk kemudian mengharapkan bantuan lagi, harus dihilangkan.
"Kebiasaan hanya mengharapkan bantuan harus dihilangkan, manfaatkan peralatan yang telah diberikan pemerintah sehingga hasil pertanian akan optimal," kata Rusli.
Mereka yang terlibat dalam brigade alsintan, yakni instansi tehnis dalam bidang pertanian serta perwakilan petani.
Suleman Ali, salah seorang ketua kelompok tani di kKabupaten Gorontalo mengatakan brigade alsintan dapat membantu pengawasan bantuan serta pemanfaatan dan pemeliharaan alat mesin pertanian.
"Jika ditemukan ada kelompok tani ataupun petani yang membiarkan alsintan rusak dan tidak diperbaiki maka sebaiknya jangan diberikan bantuan lagi, sehingga ada efek jera," katanya.
Setiap tahun, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Gorontalo memberikan bantuan alsintan kepada kelompok tani maupun petani.
"Sehingga itu memang perlu ada satu lembaga yang mengawasi dan memonitor," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di Gorontalo, Jumat, mengatakan pembentukan brigade tersebut mengantisipasi terjadinya penyimpangan program bantuan alat mesin pertanian kepada petani dan mengoptimalkan pemanfaatannya.
"Seringkali ada laporan yang masuk bahwa peralatan mesin pertanian yang diberikan kepada petani tidak dimanfaatkan," katanya.
Selain itu, katanya, ada alsintan yang hanya diberikan kepada kelompok tertentu serta sudah dijadikan milik pribadi.
Penanganan atas masalah itu, katanya, menjadi tugas brigade alsintan dengan menerapkan aturan, terutama terhadap pemanfaatan bantuan.
Banyak juga, kata Rusli, bantuan alsintan yang tidak dirawat oleh petani maupun kelompok tani sehingga cepat rusak dan tidak dapat digunakan lagi untuk membantu mengolah pertanian.
Dia mengatakan kebiasan kelompok tani ataupun petani membiarkan alsintan rusak akibat pemeliharaan yang kurang baik untuk kemudian mengharapkan bantuan lagi, harus dihilangkan.
"Kebiasaan hanya mengharapkan bantuan harus dihilangkan, manfaatkan peralatan yang telah diberikan pemerintah sehingga hasil pertanian akan optimal," kata Rusli.
Mereka yang terlibat dalam brigade alsintan, yakni instansi tehnis dalam bidang pertanian serta perwakilan petani.
Suleman Ali, salah seorang ketua kelompok tani di kKabupaten Gorontalo mengatakan brigade alsintan dapat membantu pengawasan bantuan serta pemanfaatan dan pemeliharaan alat mesin pertanian.
"Jika ditemukan ada kelompok tani ataupun petani yang membiarkan alsintan rusak dan tidak diperbaiki maka sebaiknya jangan diberikan bantuan lagi, sehingga ada efek jera," katanya.
Setiap tahun, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Gorontalo memberikan bantuan alsintan kepada kelompok tani maupun petani.
"Sehingga itu memang perlu ada satu lembaga yang mengawasi dan memonitor," katanya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015